Bursa Saham Asia Dibuka Beragam Menanti Data Sektor Jasa China

Bursa saham di Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Jumat pagi

oleh Tira Santia diperbarui 09 Okt 2020, 08:45 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 08:45 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia-Pasifik beragam pada perdagangan Jumat pagi karena investor menunggu rilis survei swasta aktivitas sektor jasa China untuk September.

Dikutip dari CNBC, Jumat (9/10/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,15 persen sedangkan indeks Topix sedikit lebih rendah.

Sementara itu, saham di Australia sedikit berubah, dengan S & P / ASX 200 berada di bawah garis datar.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan sedikit lebih tinggi.

Pasar di Korea Selatan dan Taiwan tutup pada hari Jumat karena hari libur.

Di China, Indeks Manajer Pembelian layanan Caixin / Markit diperkirakan akan keluar sekitar jam 9:45 pagi HK / SIN. Data tersebut dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang keadaan pemulihan ekonomi China dari pandemi virus corona.

Fokus investor juga kemungkinan akan berada pada perkembangan yang sedang berlangsung mengenai potensi stimulus fiskal baru di Amerika Serikat. Ketua DPR Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara pada hari Kamis tentang rencana stimulus virus korona yang luas, setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari pembicaraan awal pekan ini dan menyerukan RUU yang berdiri sendiri.

Semalam di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average menyentuh level tertinggi dalam sebulan. Indeks ditutup 122,05 poin lebih tinggi, atau 0,4 persen, pada 28.425,51. S&P 500 naik 0,8 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 3.446,83 sementara Nasdaq Composite naik 0,5 persen menjadi ditutup pada 11.420,98.

Pergerakan itu terjadi karena data klaim pengangguran mingguan AS terbaru pada hari Kamis menunjukkan tambahan 840.000 orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya. Itu dibandingkan dengan ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones tentang 825.000 klaim pertama kali untuk asuransi pengangguran untuk pekan yang berakhir 3 Oktober.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mata Uang dan Harga Minyak

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,555 setelah melihat level di sekitar 93,9 awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 105,98 per dolar. telah melemah minggu ini dari level di bawah 105,6 melawan greenback. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7172, dalam seminggu yang telah memantul dari level di bawah USD 0,712.

Harga minyak lebih rendah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun fraksional menjadi USD 43,32 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga sedikit lebih rendah pada USD 41,17 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya