Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2024 dan masih memberikan kepercayaan kepada partai tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan, pihaknya memenangkan 14 provinsi dalam Pilkada Serentak 2024 di tengah kondisi kegelapan demokrasi, akibat campur tangan Polri dan Pj Kepala Daerah.
Advertisement
Baca Juga
“Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat bahkan basis PDI Perjuangan pun mengalami perluasan,” tutur di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Advertisement
Hasto mengambil contoh Kota Depok, yang secara kultural menjadi basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS), namun kalah oleh PDIP. Termasuk juga Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Gunung Kidul, yang dalam sejarah selalu dimenangkan oleh Partai Golkar.
“Tetapi kali ini, justru oleh calon dari saudari Indah Subekti, yang ketika Pilpres dia yang melakukan perlawanan secara terbuka terhadap intervensi dari Jokowi, ternyata rakyat Gunung Kidul memberikan dukungan terhadap siapa yang berani melawan berbagai intimidasi dengan memenangkan saudari Indah Subekti,” jelas dia.
Hasto turut menyinggung kemenangan kader PDIP Masinton Pasaribu di Tapanuli Tengah, yang menjadi simbol perlawanan kritis terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Kota Tebing Tinggi juga disebutnya tidak pernah dimenangkan oleh PDIP, namun kini Ketua DPC PDIP Imam Irdian Saragih terpilih sebagai wali kota.
“Demikian pula di daerah-daerah seperti Papua Induk kita berhadapan dengan melawan mantan Kapolda yang ternyata juga, bagaimana Papua Indok itu mereka telah merasakan berbagai bentuk intimidasi dan kemudian mereka memberikan perlawanan dengan memenangkan Kader PDI Perjuangan,” ungkapnya.
“Karena itu lah secara total berdasarkan rekapitulasi sementara, kalau sebelumnya PDIP hanya menang di enam gubernur, maka sekarang kami memenangi 14 provinsi dan kemudian yang berasal dari kader itu sebelumnya juga hanya sekitar lima, kemudian sekarang menjadi sembilan,” sambung dia.
PDIP Banyak Menang di Papua
Hasto lantas merinci daerah-daerah yang dimenangkan oleh PDIP, di antaranya Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat.
“Jadi mengapa PDIP di banyak memenangkan di Papua karena Papua menjadi simbol eksploitasi. Berbagai upaya-upaya untuk membangun infrastruktur jalan, mereka itu menjadi bagian dari kepentingan oligarki untuk memperluas eksploitasi sumber daya alam yang ada di Papua sehingga mereka memiliki respon dengan memenangkan PDIP,” terang Hasto.
“Dan demikian termasuk di Sumatera Barat itu menunjukkan perluasan basis dari PDIP,” lanjutnya.
Tidak ketinggalan soal kemenangan PDIP di Provinsi Riau, yang menjadi pertama kalinya PDIP unggul di pemilu legislatif dan pemilihan gubernur.
“Artinya ini juga menunjukkan bagaimana ketika kandang Banteng dicoba diambil alih, yang terjadi justru kandang Banteng ini berkembang biak. Malah dukungan rakyat memperluas, jadi dari kandang Banteng di wilayah Sumatera,” Hasto menandaskan.
Advertisement