Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro secara keseluruhan telah mencairkan kompensasi kepada 577 Kepala Keluarga (KK) warga terdampak proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Warga yang menerima kompensasi Resettlement Action Plan (RAP) terkait ganti untung relokasi dari lokasi tempat tinggalnya di pemukiman padat penduduk Kampung Bayam, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pemberian dana kompensasi ini sudah dilakukan secara bertahap kepada warga Kampung Bayam yang terletak di sisi utara proyek ini.
"Pembagian buku rekening Bank DKI untuk pencairan ganti untung secara bergiliran untuk warga Kampung Bayam," ujar Community Development Jakpro Hifdzi Mujtahid dalam keterangan tertulis, Jumat (20/11/2020).
Advertisement
Pencairan dana kompensasi menggunakan rekening Bank DKI dimaksudkan sebagai bentuk sinergi antar BUMD DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan cashless society.
Selain itu, pencairan dana menggunakan rekening ini dimaksudkan agar proses transaksi keuangan non-tunai dan akuntabel. Sehingga memudahkan untuk proses pendataan dan verifikasi-nya bagi warga yang telah mendapatkan pencairan.
Hifdzi menambahkan, seluruh rangkaian kegiatan (RAP) JIS ini, merupakan bentuk kepedulian pihak pemilik proyek terkait pentingnya kesejahteraan warga terdampak untuk ikut merasakan sisi positif dari pembangunan proyek JIS.
Pasca kompensasi diterima, warga diberikan waktu selama 30 hari untuk meninggalkan tempat tinggalnya. Kesepakatan ini sesuai isi perjanjian di dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani warga pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus lalu. Jika dana di dalam rekening telah habis diambil, rekening warga akan otomatis non-aktif.
Sementara pemberian ganti untung terhadap warga Kampung Bayam, Jakpro mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 62 Tahun 2018, dimana telah mencakup biaya penggantian untuk pembongkaran, mobilisasi kembali ke kampung halaman, sewa rumah selama 12 bulan, tunjangan kehilangan pendapatan.
Perhitungan tersebut diperuntukkan bagi warga terdampak yang tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikan aset serta menduduki lahan yang bukan miliknya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jakpro Mulai Pasang Rumput di Jakarta International Stadium
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mulai memasang rumput di Jakarta International Stadium (JIS). Rumput yang digunakan adalah hybrid dan natural.
Corporate Communications Jakpro Melisa S. Sjach mengatakan sebanyak 5 perse komposisi rumput hybrid adalah rumput sintetis, sedangkan 95 persen rumput natural jenis zoysia matrella.
"Rumput hybrid ini memiliki komposisi 5 persen rumput sintetis yang diimpor dari Italia dan rumput naturalnya sebesar 95 persen yang merupakan jenis rumput Zoysia Matrella," ujar Melisa dalam siaran pers, Jumat (23/10/2020).
Dijelaskan Melisa, bahwa rumput Zoysia Matrella telah dibudidayakan di Indonesia.
Sementara untuk tahapan pemasangan rumput di hari ini di Jakarta International Stadium yakni perataan media tanam, pemadatan media tanam, dan penaburan rumput natural. Setelah itu, imbuh Melisa, dilakukan gelar rumput sintetis, top dressing hingga growing period.
Melisa menyebutkan kebutuhan rumput untuk menutup area tengah stadion sebanyak 19 gulung rumput sintetis.
"Setiap satu gulungnya memiliki ukuran 109 meter kali 3,9 meter," sebutnya.
Melisa mengatakan, pemasangan rumput ditengarai kemajuan pembangunan konstruksi Jakarta International Stadium yang sudah mencapai hampir 32 persen di minggu ke-59. Meski belum mencapai 40 persen, Melisa mengatakan pandemi Covid-19 menjadi salah satu kendala pembangunan JIS yang berdampak dengan keuangan.
"Pasalnya pengerjaan kontruksinya telah melibatkan sekitar 1.600 pekerja," tuturnya.
Melisa optimistis, di situasi sulit seperti saat ini, pengerjaan JIS akan rampung akhir 2020.
Jakarta International Stadium ini dibangun dengan standar FIFA serta mengimplementasikan konsep Green Building dengan target level Platinum Greenship.
Demi meraih target tersebut, pelaksanaan proyek JIS mengaplikasikan program digital Building Information Modelling (BIM) untuk monitoring secara real time dari proses perencanaan, eksekusi sampai pemeliharaan.
Selain itu, kata Melisa, sistem ini juga membantu mengawal menuju target penyelesaian, sekaligus untuk mengontrol efisiensi pada biaya.
Advertisement