Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyoroti tingginya angka kecelakaan di Tol Cipali selama periode 2020. Tercatat, kecelakaan yang terjadi dalam satu bulan rata-rata bisa mencapai 36 kali.
"Kami prihatin dengan kecelakaan di Tol Cipali yang sebagian besar yakni 80 persen disebabkan oleh kesalahan faktor manusia. Terakhir terjadi kecelakaan yang memakan korban tewas 10 orang," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dikutip dari Antara, Kamis (17/12/2020).
Menurutnya, kasus kecelakaan di Tol Cipali perlu mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan, termasuk dari pengelola jalan tol serta pemilik kendaraan bermotor, terutama truk.
Advertisement
Dari hasil investigasi yang dilakukan KNKT, kecelakaan paling banyak dialami sebuah truk yang mogok di bahu jalan dan ditabrak dari belakang oleh kendaraan lain.
Akibat kerasnya tabrakan dari belakang, maka kendaraan yang menabrak sampai masuk dan ringsek di kolong truk yang mogok. "Ini yang menyebabkan banyak korban tewas terjepit di kolong truk," katanya.
Untuk menghindari tabrakan dari belakang, KNKT menyarankan agar pemilik truk memasang bemper belakang di kendaraannya sehingga agar terjadi kecelakaan tidak terlalu fatal.
"KNKT juga sudah merekomendasikan kepada pengelola tol agar kendaraan yang mogok dan parkir di bahu jalan, sesegera mungkin diderek ke tempat aman agar terhindar tabrakan dari belakang," katanya.
Dia mengatakan, saat ini tidak ada ketentuan harus berapa lama kendaraan mogok di bahu jalan harus diderek ke lokasi aman. Bahkan pihaknya menemukan pernah ada truk yang mogok selama tiga hari di bahu jalan tapi tidak diderek.
"Ini berakibat ada truk yang mogok di bahu tol, ditabrak dari belakang oleh sebuah kendaraan, tapi karena tidak segera diderek beberapa hari kemudian ditabrak lagi dari belakang oleh kendaraan lain," kata Soerjanto.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kabar Terbaru Penyelidikan Kecelakaan Maut Tol Cipali yang Tewaskan 10 Orang
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat masih melakukan penyelidikan kasus kecelakaan elf dengan truk di Tol Cipali, Kabupaten Purwakarta yang menewaskan 10 orang. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan meski belum ada yang ditetapkan tersangka atas insiden itu.
"Hasil penyelidikan masih harus memeriksa saksi-saksi yang lainnya sehingga kita belum bisa menyimpulkan penyebab utamanya," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Eddy Djunaedi, Selasa (1/12/2020).
Terkait siapa dan jumlah saksi yang diperiksa, Eddy masih belum bisa merinci. Namun, penyebab kecelakaan tersebut akan segera diketahui.
"Nanti kalau sudah semuanya saya kabari," kata dia.
Untuk diketahui, kecelakaan terjadi pada pukul 03.00 dini hari tadi, Senin (30/11/2020) di Tol Cipali KM 78A Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kecelakaan yang melibatkan mobil elf dengan truk itu menewaskan 10 orang dan melukai dua orang lainnya.
"Korban meninggal di TKP 8 orang, lalu mendapat informasi 2 lagi meninggal di rumah sakit. Jadi semua yang meninggal 10 orang, 1 luka ringan, 1 luka berat," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi.
Menurut dia, para korban seluruhnya dilarikan ke Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta,baik yang luka ataupun meninggal dunia.
Eddy menjelaskan, kecelakaan tersebut bermula saat truk yang rusak mesin berhenti di bahu jalan. Kemudian di belakang truk, ada kendaraan penumpang berjenis elf yang melintas dan menabrak truk tersebut.
"Sehingga terjadi kecelakaan, korbannya segitu. Yang meninggal di TKP pertama delapan orang," kata Eddy.
Advertisement