Donald Trump Pegang Rekor Pelantikan Presiden AS Termahal dalam Sejarah

Menurut laporan The New York Times, Pelantikan Presiden AS Donald Trump merupakan yang termahal dalam sejarah AS.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Jan 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 21:00 WIB
Ribuan Bendera AS Sambut Pelantikan Joe Biden
Ribuan bendera ditempatkan di National Mall, menghadap ke Monumen Washington, dan Lincoln Memorial, menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden di Washington, Senin (18/1/2021). Pelantikan Biden dan wakilnya, Kamala Harris akan mencakup "parade virtual di seluruh AS". (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta Acara pelantikan presiden AS selalu menyita perhatian, termasuk mengenai biaya yang dihabiskan. Salah satu yang menarik yaitu dana pelantikan Presiden AS Donald Trump saat pertama kali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2017.

Menurut laporan The New York Times, seperti dikutip Rabu (20/1/2021), pelantikan Donald Trump merupakan yang termahal dalam sejarah AS. Sebanyak USD 107 juta atau jika dihitung dengan nilai dolar saat ini, setara dengan Rp 1,5 triliun berhasil dikumpulkan untuk pesta black-tie dan hadiah.

Independent melaporkan, USD 10 ribu digunakan untuk riasan bagi 20 ajudan Trump di acara malam inagurasi. Selain itu juga ada pembayaran USD 30 ribu untuk sejumlah anggota staf kontrak. Belum lagi ada biaya untuk kamar hotel, tiket pesawat, hingga ongkos taksi.

Tagihan dari Trump International Hotel dilaporkan mencapai lebih dari USD 1,5 juta. Selain itu, juga ada pembuatan sebuah film dokumenter yang akhirnya tidak digunakan.

Rincian pengeluaran pelantikan Presiden AS ini berasal dari wawancara dan dokumen yang ditinjau oleh The New York Times pada 2019. Seluruh biaya ini menunjukkan panitia pelantikan Trump menghabiskan banyak uang untuk hampir setiap aspek inagurasi.

Menurut sumber, pengeluaran yang besar itu mencerminkan keinginan Trump untuk tampil megah dengan sekitar 20 acara di sekitar Washington.

Pengungkapan soal rincian pengeluaran ini muncul ketika komite inagurasi menghadapi pemeriksaaan hukum atas sumbangan yang mendanainya.

Komite inagurasi diharuskan mendokumentasikan setiap sumbangan dengan Federal Election Commission. Tim Trump pada 2019 diselidiki oleh jaksa federal untuk mengetahui apakah ada sumbangan asing dan ilegal.

 

Saksikan Video Ini

Ada Pelantikan Presiden AS Joe Biden, Bagaimana Dampaknya ke IHSG?

Sehari menjelang dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden meninggalkan Delaware dengan tangis haru. (Photo credit: Jim Watson/AFP)
Sehari menjelang dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden meninggalkan Delaware dengan tangis haru. (Photo credit: Jim Watson/AFP)

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan dilantik pada Rabu, 20 Januari 2021 waktu setempat. Lalu bagaimana dampak pelantikan Joe Biden terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Analis Asia Valbury Futures, Lukman Leong menuturkan, sentimen global menjadi fokus pelaku pasar. Salah satunya pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden.

Sedangkan dari dalam negeri, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan mengumumkan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) akan berdampak minim terhadap IHSG.

"IHSG diperkirakan akan turun terbatas. Sentimen bursa global mixed cenderung negatif,” ujar dia.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan positif untuk pasar seiring optimisme pemulihan ekonomi melalui stimus fiskal akan pengaruhi laju IHSG.

Sedangkan dari dalam negeri, pasar dinilai antusias menanti pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia untuk menetapkan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7 DRR).

"Penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia memberikan sentimen positif terhadap pasar. Karena menurut saya ini juga paling krusial agar optimisme meningkat sehingga posisi di pasar modal, mereka (investor) beralih investasi kepada aset-aset yang berisiko dalam rangka untuk menjalankan high risk high return," kata Nafan.

Untuk saham-saham yang dapat dicermati antara lain dari sektor bank yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Sementara itu untuk sektor manufaktur, saham-saham yang bisa  dicermati antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya