IHSG Kembali ke 6.400, Investor Asing Beli Saham BMRI hingga BBCA

Sektor saham tambang memimpin penguatan pada perdagangan saham Rabu, 20 Januari 2021.Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun kembali menghijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jan 2021, 13:52 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 12:33 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu kembali perkasa pada perdagangan saham Rabu, (20/1/2021). Penguatan IHSG didukung aksi beli investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,31 persen atau 82,97 poin ke posisi 6.404,82 pada penutupan sesi pertama perdagangan. Indeks saham LQ45 menguat 2,06 persen ke posisi 1.009,43. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

270 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. 205 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG menguat ke posisi 6.334,51.

Selama sesi pertama perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.415,80 dan terendah 6.299,39. Investor asing beli saham Rp 529,50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.067.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,36 persen. Sektor saham tambang naik 3,36 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor saham industri dasar naik 2,08 persen dan sektor saham keuangan mendaki 1,73 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham cetak penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham GLOB naik 34,45 persen ke posisi Rp 160 per saham, saham CANI melonjak 34,21 persen ke posisi Rp 204 per saham, saham IPCC mendaki 25 persen ke posisi Rp 675 per saham, saham DCII naik 24,76 persen ke posisi Rp 3.830 per saham, dan saham TFAS menguat 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot tajam atau top losers antara lain saham PLAN turun 8,08 persen ke posisi Rp 91 per saham, saham FIRE merosot 6,99 persen ke posisi Rp 1.065 per saham, saham SGER susut 6,94 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, saham INAF turun 6,92 persen ke posisi Rp 4.570 per saham, dan saham KAEF tergelincir 6,92 persen ke posisi Rp 4.570 per saham.

Aksi Investor Asing

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Investor asing masih membeli saham bank pada sesi pertama perdagangan. Investor asing beli saham BMRI sebanyak Rp 235,5 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 146,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 37,9 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 16,9 miliar, dan saham ASII sebanyak Rp 10,1 miliar.

Selain itu, investor asing melepas sejumlah saham antara lain saham HMSP sebanyak Rp 13,4 miliar, saham PWON sebanyak Rp 8,9 miliar, saham BFIN sebanyak Rp 8,2 miliar, saham MAPI sebanyak Rp 6,8 miliar, dan saham CPIN sebanyak Rp 5,4 miliar.

IHSG Pimpin Penguatan di Bursa Asia

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat dipimpin IHSG. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,58 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,28 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 0,19 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,46 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,60 persen, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,64 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya