Liputan6.com, Jakarta - Pertamina EP Asset 4 Cepu Field membantu menjaga ketahanan pangan di sektar wilayah pencarian minyak dan gas bumi (migas), dengan menggalakan pertanian organik.
CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Kautsar Restu Yuda mengatakan, melalui program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupate Blora Pertamina EP Asset 4 Cepu Field melibatkan masyarakat sekitar wilayah pencarian migas menjaga ketahanan pangan dengan menanam padi organik.
Baca Juga
"Dengan berbagai manfaat dari pertanian organik ini, akan menarik lebih banyak petani yang bergabung ke program ini," kata Kautsar, di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Advertisement
Program yang menaungi Kelompok Bina Alam Sri ini mengalami penambahan penerima manfaat dan luasan area tanam padi organik, dari 2,6 hektar (Ha) saat panen perdana menjadi 13,36 Ha di awal tahun 2021.
"Luasan ini berpotensi terus bertambah, karena para anggota kelompok ada beberapa yang belum menggunakan seluruh lahannya untuk menanam padi organik," tutur Kautsar.
Hingga saat ini, peserta program yang digagas sejak 2018 itu berjumlah 41 orang. Sedangkan di akhir 2021 anggota bertambah hingga 60 orang petani dengan luasan lahan garapan menjadi 20 Ha.
"Kami optimistis program yang dikerjasamakan dengan Aliksa ini akan terus berkembang," ujar Kautsar.
Program PSRLB telah mendapat apresiasi positif dari tim monitoring evaluasi SKK Migas Jabanusa. Selain itu, program ini sudah merambah di empat lain di luar Desa Bajo, yaitu Desa Wado, Ngraho, Tanjung, dan Sidorejo. Selain beras organik, Kelompok Bina Alam Sri juga memproduksi minuman herbal yaitu virgin coconut oil, jahe instan, kunyit instan, temulawak instan, kopi stamina, dan kunyit asem.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina EP Adera Field Tambah Produksi 751 BOPD
PT Pertamina EP, menambah produksi minyak 751 BOPD dari Sumur BNG-A1 di Adera Field. Jumlah produksi tersebut 500 persen dari target awal sebesar 150 BOPD.
Secara ekuivalen produksi minyak dan gas dari Sumur BNG-A1 mencapai 819 BOEPD atau 145 persen dari target sebesar 565 BOEPD, meskipun produksi gas yang mencapai 0,4 MMSCFD.
General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 2, Astri Pujianto, mengatakan program pemboran perlu penyesuaian mengingat adanya protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 yang sangat ketat. Hal ini memerlukan screening kesehatan berkala yang dilakukan dan tentu membatasi beberapa aktivitas.
“Namun, Alhamdulillah kegiatan dapat dilaksanakan, bahkan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan," ujar Astri, Jumat (15/1/2020).
Program pemboran yang menggunakan Rig PDSI D1500-E/53 1500HP ini yang awalnya dilaksanakan dengan target 52 hari kalender dapat diselesaikan dalam 48 hari kalender. Dengan demikian menghasilkan efesiensi biaya dan waktu yang signifikan.
Dokter Nirwan Abidin, Medical Supervisor PEP Asset 2, mengatakan penyesuaian protokol kesehatan terjadi pada crew change dan operasi personil saat di lapangan.
Ada perbedaan saat melakukan operasional pemboran di waktu normal dengan di masa pandemi, seperti medical test screening saat para engineer dan operator memasuki lokasi.
Semua personil, wajib melalukan karantina selama empat hari dan selanjutnya melaksanakan PCR test, begitu didapat hasilnya negatif dan dinyatakan fit untuk ke lokasi, barulah personil bersangkutan diperbolehkan memasuki lokasi kerja.
“Sebaliknya apabila hasil positif dan tidak fit, personel yang bersangkutan tidak diperkenankan memasuki lokasi atau bekerja,” kata dr. Nirwan.
Dia menambahkan meskipun kegiatan pemboran dilakukan dengan penyesuaian protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, kegiatan pemboran dapat dilaksanakan dengan aman, lancar dan selamat.
Advertisement
Sistem Operasi Terpadu
Kegiatan pemboran sumur sukes dilakukan setelah komplesi pemboran pada Lapisan K1 Formasi Talang Akar (TAF) Blok Barat Struktur Benuang yang belum pernah diproduksikan pada sumur-sumur sekitarnya.
Adapun pemboran pada Blok Barat Struktur Benuang terakhir dilakukan pada 1986, sehingga keberhasilan ini tentunya menjadi potensi baru dan membuka peluang peningkatan produksi di Field Adera.
Adang Sukmatiawan, PEP Asset 2 Exploitation Senior Manager, mengatakan keberhasilan pemboran di BNG-A1 di awal 2021 menambah semangat Tim EPT Asset 2 untuk mencari reservoir atau cadangan minyak baru yang belum pernah diproduksikan dan melakukan evaluasi potensi subsurface interfield.
“Kami juga bekerja sama dengan tim Drilling and Work Over untuk memitigasi potensi risiko drilling hazard mungkin ditemui,” jelas Adang.
Saat ini Adera Field memproduksikan minyak sebesar 1.933 bopd dan gas 9,9 mmscfd. Berdasarkan data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas akhir Januari 2021 year-to-date, produksi minyak mentah PEP Asset 2 berada di angka 17.730 bopd.
Sedangkan produksi gas bumi berkisar di angka 335 mmscfd. Produksi migas Asset 2 ini berasal dari lapangan Prabumulih, Limau, Adera dan Pendopo.