Alamak, Harga Daging Sapi Tembus Rp 150 Ribu per Kg

Jelan Ramadan, sejumlah harga pangan mulai bergejolak, salah satunya daging sapi.

oleh Andina Librianty diperbarui 12 Apr 2021, 14:34 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2021, 14:34 WIB
Bulan Ramadan, Pemerintah Siap Intervensi Jika Harga Daging Sapi Naik
Penjual daging melayani pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Jelan Ramadan, sejumlah harga pangan mulai bergejolak, salah satunya daging sapi. Bukannya turun, harga daging sapi kini terus meroket.

Dari pantauan Liputan6.com di Pasar Depok Jaya, harga daging sapi mencapai Rp 150 ribu per kg. Harga daging sapi ini terus melambung, bahkan dalam satu bulan terakhir sudah dua kali mengalami peningkatan.

Pedagang daging, Wawan (32), memperkirakan harga jual akan kembali naik sebesar Rp 10 ribu tiga hari sebelum Lebaran 2021.

"Sebulan ini sudah naik dua kali, sebelumnya juga Rp 140 ribu," katanya saat berbincang dengan Liputan.com, Senin (12/4/2021).

Sementara harga ayam negeri sudah satu pekan terakhir naik Rp 5 ribu menjadi berkisar Rp 58 ribu per ekor dengan berat sekira 2 kilogram. Kendati demikian, kenaikan harga jual ini tidak memengaruhi para pembeli.

"Pembeli tetap banyak. Ini harganya naik Rp 5 ribu sudah satu pekan. Tapi nanti bisa lagi berubah, karena kadang setiap hari harganya beda," jelas salah satu pedagang daging ayam, Imron (28).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Siap Intervensi Jika Harga Daging Sapi Naik

Bulan Ramadan, Pemerintah Siap Intervensi Jika Harga Daging Sapi Naik
Penjual daging menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan intervensi jika stok daging atau harga pangan melonjak menjelang HBKN. Hal ini dikatakannya ketika meninjau cabang ketiga Toko Daging Nusantara di Depok Jawa Barat, Senin (5/4).

“Dinamika pasti ada, fluktuasi pasti terjadi karena kita bicara supply dan demand. Tapi kita akan berusaha kendalikan semuanya sesuai range yang sudah ditentukan” ujarnya.

Lebih lanjut beliau juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian selalu memberikan laporan kepada Presiden terkait ketersediaan stok pangan, termasuk melakukan pengecekan di lapangan. Oleh karena itu masyarakat diharapkan jangan khawatir, karena pemerintah akan terus memantau dan memastikan agar ketersediaan pangan khususnya daging sapi ini dan juga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

“Kami bekerjasama dengan Menteri Perdagangan terkait stabilisasi harga ini, sehingga diharapkan menjelang Idul Fitri semua dapat terkendali dengan baik” ungkap Syahrul.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Mentan, Dirjen Peternakan dan Keswan Nasrullah juga menegaskan bahwa pemerintah sudah menghitung stok dan menyiapkan berbagai cara untuk mengantisipasi kelangkaan stok dan kenaikan harga menjelang puasa dan Idul Fitri ini.

Nasrullah megatakan bahwa selama ini yang sering bersoal adalah DKI Jakarta dan Bandung Raya sebagai sentra konsumen. Untuk di daerah lain mayoritas sudah swasembada, khususnya sentra sentra produsen seperti Jawa Timur.

“Stok disana tersedia, siap dimobilisasi dari sentra produsen ke konsumen”, jelasnya.

Nasrullah juga menjelaskan bahwa ketersediaan daging sapi dipenuhi dari beberapa sumber, diantaranya stok sapi bakalan yang masuk, stok sapi lokal siap potong dan stok daging beku yang ada di gudang-gudang.

“Untuk kebutuhan normal, stok yang ada sudah mencukupi, tinggal nanti kita cross monitoring, bekerjasama dengan Kemendag dan Satgas Pangan untuk memonitor agar tidak ada yang bermain di pasar, jadi stok dan harga daging tetap bisa terkendali” ujarnya.

Lebih lanjut Nasrullah juga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan operasi pasar jika diperlukan. Oleh karena itu Nasrullah juga berharap agar masyarakat tidak perlu cemas karena pemerintah selalu memantau ketersediaan daging sapi di pasaran.

Dalam kesempatan yang sama, Nasrullah juga mengapresiasi dibukanya cabang ketiga Toko Daging Nusantara ini sebagai salah satu usaha dari stakeholder mendekatkan diri ke konsumen. Usaha untuk mendekatkan sentra produsen dengan konsumen juga termasuk salah satu cara yang sedang diusahakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan ketimpangan stok dan harga.

Kedatangan Mentan meninjau Toko Daging Nusantara ini juga sekaligus dalam rangka memantau ketersediaan daging di pasaran. Dalam kunjungan tersebut, Mentan di damping Dirjen Peternakan dan Keswan serta beberapa jajaran eselon I lain bekesempatan meninjau cold storage Toko Daging Nusantara Depok untuk memastikan ketersediaan dagingnya. Per 1 April 2021, tercatat ketersediaan Daging dan Jeroan Impor Reguler di PT Suri Nusantara Jaya adalah sebanyak 1.225 ton.

Toko Daging Nusantara sendiri merupakan anak perusahaan PT Suri Nusantara Jaya, salah satu importir daging sapi yang juga bermitra dengan UMKM. Toko Daging Nusantara Depok ini adalah gerai ketiga yang dibangun setelah gerai Toko Daging Nusantara di Kranggan, Bekasi dan Jati Rawamangun, Jakarta Timur. Direncanakan Toko Daging Nusantara juga akan dibangun di Kosambi dan Kemang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya