Food Estate hingga RS Covid-19, Menteri Basuki Beberkan Proyek Infrastruktur selama Pandemi

Menteri Basuki menuturkan, proyek infrastruktur masih terus berlanjut di tengah pandemi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Agu 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 19:30 WIB
FOTO: Menteri PUPR - DPR Bahas Penanganan Infrastruktur Pasca Bencana dan Food Estate
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (17/3/2021). Rapat membahas penanganan infrastruktur pascabencana dan pengembangan Food Estate dan Pembangunan Infrastruktur Ketahanan Pangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan jasa konstruksi nasional tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu disampaikannya dalam webinar yang digelar DPP PDI Perjuangan (PDIP), Jumat (6/8/2021)

"Di tengah pandemi ini, kebijakan yang saya lakukan dengan menerbitkan Instruksi Menteri PUPR, karena jasa konstruksi termasuk sektor esensial, tidak boleh berhenti. Kecuali dengan Instruksi Menteri itu kalau ada di lapangan pegawai tenaga yang terpapar maka minta izin untuk berhenti dan harus berhenti. Tapi kalau tidak, terus. Termasuk penyediaan barak-barak yang kita atur sesuai prokes Covid-19," kata Menteri Basuki.

Lebih lanjut, Menteri Basuki menuturkan, proyek infrastruktur yang masih terus berlanjut di tengah pandemi antara lain pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Batang Jawa Tengah, Food Estate (Lumbung Pangan) di Kalimantan Tengah (Kalteng), Sumatera Utara (Sumut) dan NTT.

Di Kalteng, pihaknya sedang merehabilitasi 34 ribu ha food estate. Selanjutnya Kementerian Pertanian akan menindaklanjutinya untuk sekaligus olah tanah dan menanam.

Di Sumut, tepatnya di Humbang Hasundutan, Kementerian PUPR juga mengembangkan Food Estate untuk hortikultura seperti kentang dan bawang.

"Di NTT, di Bendungan Rotiklot Belu, ini kita kembangkan untuk food estate untuk hortikultura jagung. Baru kita mulai tanam sekarang, mudah-mudahan Agustus bapak Presiden (Jokowi) meninjaunya," ujar Menteri Basuki.

Selain itu, pengerjaan pengembangan lima kawasan destinasi pariwisata prioritas di Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo terus berlanjut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Program Padat Karya

FOTO: Menteri PUPR - DPR Bahas Penanganan Infrastruktur Pasca Bencana dan Food Estate
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (17/3/2021). Rapat membahas penanganan infrastruktur pascabencana dan pengembangan Food Estate dan Pembangunan Infrastruktur Ketahanan Pangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian PUPR disebutnya juga turut memperbesar cakupan program padat karya, yang pada 2021 ini menjadi Rp 21,2 triliun dengan target menyerap 1 juta tsnaga kerja. Lalu juga padat karya dari konstruksi reguler dengan anggaran Rp 2 triliun dan 244 ribu tenaga kerja.

"Jadi total 2021 menjadi Rp 23,2 triliun, lebih besar dua kali dari tahun 2020 yang hanya Rp 12,3 triliun," papar Menteri Basuki.

Proyek Strategis Nasional (PSN) lain seperti pembangunan 65 bendungan juga terus berjalan. Lalu 469 km jalan tol serta pembangunan irigasi 25 ribu ha.

Guna menghadapi pandemi, Kementerian PUPR juga membangun RA Darurat Covid-19 di 33 lokasi yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Bali, Lampung, dan Medan. Sehingga dapat menambah kapasitas sebanyak minimal 2.811 tempat tidur dan ICU beserta HCU dan 5.900 bed isolasi.

"Ini semua kita kerjakan bersama para kontraktor nasional kita, menyerap tenaga kerja juga ini tidak berhenti, semua bekerja terus," pungkas Menteri Basuki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya