Pemerintah Bangun 450 Rumah bagi Warga Eks Pengungsi Timor Timur

Rusus yang dibangun di daerah perbatasan RI-Timor Leste ini akan digunakan oleh para WNI baru eks pengungsi Timor Timur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Sep 2021, 10:45 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 10:45 WIB
Kementerian PUPR tengah membangun rumah khusus (rusus) bagi warga di kawasan perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dok PUPR
Kementerian PUPR tengah membangun rumah khusus (rusus) bagi warga di kawasan perbatasan di Kabupaten Belu, NTT. Dok PUPR

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun rumah khusus (rusus) bagi warga baru kawasan perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rusus yang dibangun di daerah perbatasan RI-Timor Leste ini akan digunakan oleh para WNI baru eks pengungsi Timor Timur.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, lembangunan rusus merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui program Sejuta Rumah. Sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

"Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Menteri Basuki dalam keteranga tertulis, Selasa (14/9/2021).

Pemerintah Kabupaten Belu sebelumnya telah mengusulkan pembangunan rusus sebanyak 450 unit, yang terdiri dari 400 unit untuk masyarakat di daerah perbatasan dan 50 unit untuk asrama Brimob.

Dari usulan tersebut, telah dilaksanakan proses pembangunan sejumlah 300 unit yang dibangun secara bertahap pada 2020-2021.

 

Terbagi 3 Tahap

Rusus.
Kementerian PUPR tengah membangun rumah khusus (rusus) bagi warga di kawasan perbatasan di Kabupaten Belu, NTT. Dok PUPR

Pembangunan 300 unit rusus dibagi dalam tiga tahap, yakni 100 unit pada Tahap I, 100 unit unit pada Tahap II, dan 100 unit pada Tahap III.

Sebanyak 300 unit rusus tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 kopel.

Pembangunan Tahap I telah dilakukan pada 2020 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat. Untuk Tahap I saat ini sudah selesai dan sudah digunakan untuk penghunian sementara.

Tahap II yang juga berlokasi di Desa Tohe, Kecamatan Raihat dibangun pada tahun 2021 dalam paket pekerjaan reguler. Pembangunan Tahap II saat ini dalam proses konstruksi dengan progres telah mencapai 65,60 persen.

Sedangkan Tahap III yang termasuk dalam paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 masih dalam proses lelang. Pembangunan Tahap III ini direncanakan untuk dilakukan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya