AirAsia Group Ubah Nama Entitas Bisnis Maskapai Jadi AirAsia Aviation Limited

Perubahan struktural CEO AirAsia Aviation Limited membantu memfasilitasi proyeksi pertumbuhan yang kuat di bisnis portofolio maskapai dan non-maskapai.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Okt 2021, 13:20 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 13:20 WIB
Teleport, usaha logistik di bawah airasia digital, mengubah konfigurasi dua pesawat penumpang AirAsia A320 menjadi pesawat kargo.
Teleport, usaha logistik di bawah airasia digital, mengubah konfigurasi dua pesawat penumpang AirAsia A320 menjadi pesawat kargo.

Liputan6.com, Jakarta - AirAsia Group mengubah nama entitas holding untuk bisnis maskapai menjadi AirAsia Aviation Limited. Langkah ini dilakukan seiring momentum transformasi AirAsia menjadi grup layanan perjalanan dan gaya hidup digital. 

Dengan perubahan ini, jabatan Bo Lingam yang sebelumnya adalah President (Airlines) for AirAsia Group, berubah menjadi Group CEO of AirAsia Aviation Limited. Bo Lingam membawahi empat maskapai yaitu AirAsia Malaysia, AirAsia Filipina, AirAsia Thailand, dan AirAsia Indonesia.

AirAsia Group Berhad (AAGB) adalah entitas holding investasi untuk delapan portofolio perusahaan berbasis digital yang memanfaatkan data dan teknologi untuk memberikan nilai terbaik dengan biaya terendah.

Portofolio komprehensif AAGB meliputi AirAsia Aviation, airasia Super App, usaha kargo dan logistik Teleport, layanan keuangan BigPay, layanan edukasi AirAsia Academy, perusahaan enjiniring Asia Digital Engineering, divisi layanan darat GTR, dan grup jaringan restoran dan makanan, Santan.

CEO AirAsia Aviation Limited Bo Lingam mengatakan, perubahan struktural ini membantu memfasilitasi proyeksi pertumbuhan yang kuat di bisnis portofolio maskapai dan non-maskapai.

“Entitas AirAsia Aviation Limited memegang investasi bisnis maskapai kami yang ada saat ini dan menjadi pembuka jalan bagi pembentukan usaha maskapai baru pada waktunya nanti. Kami juga telah mendirikan divisi konsultasi baru AirAsia Consulting yang bertugas meninjau peluang kemitraan maskapai dan waralaba baru," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

Bo Lingam melanjutkan, dengan entitas holding maskapai ini, AirAsia dapat fokus untuk terus menjadi maskapai LCC terbaik dunia.

"Kami telah menghabiskan 18 bulan terakhir untuk meninjau setiap aspek operasi untuk memastikan maskapai kami akan kembali lebih kuat dari sebelumnya," tutur dia. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemulihan

Kru Kabin AirAsia QZ 7520 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali. (Dok AirAsia)
Kru Kabin AirAsia QZ 7520 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali. (Dok AirAsia)

Menurut Bo Lingam, dunia mulai membuka diri dan AirAsia memperkirakan kurva pemulihan perjalanan udara akan bergerak tajam ke atas dan akan terjadi dalam waktu dekat.

Di Malaysia, AirAsia Aviation Limited sudah melihat permintaan yang besar untuk perjalanan udara sejak pengumuman pemerintah Malaysia baru-baru ini tentang dimulainya kembali perjalanan antarnegara pada 11 Oktober.

AirAsia Aviation Limited mengoperasikan lebih dari 60 penerbangan setiap hari ke 16 tujuan rekreasi utama dan akan menambah lebih banyak frekuensi dan rute sebagai tanggapan atas tingginya permintaan pelanggan.

“Kemajuan yang menggembirakan juga sedang berlangsung di maskapai kami yang lain di Thailand, Indonesia, dan Filipina dengan pembukaan kembali layanan kami seiring dengan percepatan vaksinasi dan pelonggaran pembatasan perjalanan di pasar utama kami," kata dia.

“Untuk memastikan keselamatan staf dan tamu kami, kami juga menerapkan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang ketat, dengan standar higienitas tertinggi," pungkas Bo Lingam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya