Di Depan Murid SD, Sri Mulyani Beberkan Upaya Pemerintah Selamatkan Warga dari Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pentingnya peranan keuangan negara menjadi alat yang diandalkan dalam menangani pandemi covid-19.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Nov 2021, 19:09 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 11:40 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam Kemenkeu Mengajar ke-6  terkait pentingnya peranan keuangan negara menjadi alat yang diandalkan dalam menangani pandemi covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam Kemenkeu Mengajar ke-6 terkait pentingnya peranan keuangan negara menjadi alat yang diandalkan dalam menangani pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dalam Kemenkeu Mengajar ke-6  terkait pentingnya peranan keuangan negara menjadi alat yang diandalkan dalam menangani pandemi covid-19.

“Pemerintah menggunakan instrumen atau alat yang penting yaitu keuangan negara. Keuangan negara menjadi suatu alat yang diandalkan. Keuangan negara artinya negara memiliki instrumen keuangan untuk membantu rakyat dan ekonominya yang sedang terkena musibah luar biasa,” kata Sri Mulyani dalam Kemenkeu Mengajar ke-6 yang disaksikan oleh siswa-siswi SD, SMP, SMA, Selasa (9/11/2021).

Menkeu menjelaskan, dalam menghadapi pandemi covid-19, Pemerintah tidak berpangku tangan melainkan menggunakan instrumen keuangan negara untuk mengurangi dampak luar biasa dari pandemi tersebut.

Menurutnya, pandemi covid-19 ini memberikan suatu pilihan yang tidak mungkin, apakah Pemerintah harus menyelamatkan masyarakat supaya mereka tidak terkena virus covid-19.

Namun kalau Pemerintah ingin menyelamatkan nyawa masyarakat, Pemerintah harus membatasi masyarakat untuk tidak berinteraksi secara fisik. Mereka harus di rumah dan tidak bisa bertemu dengan yang lainnya, jika bertemu pun harus menerapkan prokes ketat, seperti jaga jarak harus pakai masker, dan harus divaksin.

Tapi, jika masyarakat tidak berinteraksi, ekonominya akan berhenti. Kalau berhenti itu akan menyusahkan masyarakat juga, karena dampaknya banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, dan pendapatan.

“Jadi kalau kita ingin menyelamatkan rakyat dengan tidak membolehkan mereka keluar rumah karena takut menimbulkan dampak covid-19, covid-19 makin menularkan berbagai lapisan masyarakat Rumah Sakit penuh. Namun itu artinya perekonomiannya berhenti mandet,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Selamatkan Rakyat

Indonesia Bersiap Alami Resesi
Pejalan kaki melintasi lajur penyebrangan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (23//9/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resesi pada kuartal III-2020. Kondisi ini akan berdampak pada pelemahan daya beli hingga PHK. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Tentu ini adalah dua pilihan yang tidak mungkin pemerintah pilih, apakah menyelamatkan rakyat dari ancaman covid-19 atau menyelamatkan perekonomian. Karena kedua-duanya adalah penting dan saling mempengaruhi.

“Jadi bagaimana pemerintah harus menyelamatkan rakyat dari ancaman Covid-19 dan menyelamatkan ekonomi dari kemerosotan. Disinilah peranan keuangan negara menjadi penting APBN,” tegasnya.

Pemerintah melakukan menggunakan keuangan negara untuk membantu masyarakat, dengan cara menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 seperti  bantuan uang tunai maupun dalam bentuk sembako.

“Kita juga memberikan bantuan mulai dari mulai masyarakat semuanya dulu konsentrasinya di Jakarta dan bodetabek karena covid-19 yang terkenal lebih banyak awalnya di Jakarta dan sekarang ke seluruh Indonesia jadi bantuan kepada masyarakat diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Disamping itu banyak bantuan yang dilakukan Pemerintah, diantaranya BLT desa, Subsidi kuota Internet untuk siswa, mahasiswa,  guru, dan dosen, subsidi listrik, kartu prakerja, hingga insentif untuk tenaga kesehatan.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya