Maskapai Pelita Air Siap Mengudara di 2022 Ini

Dengan kehadiran Pelita Air, diharapkan pula tidak mengganggu jumlah traffic/lalu lintas penerbangan, konektivitas, dan dunia pariwisata Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2022, 22:06 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 22:06 WIB
Mengusung konsep smart logistic, platform Ritase nantinya akan membantu PT Pelita Air Service dalam pengiriman barang di luar terminal dengan berbasis digital.
Mengusung konsep smart logistic, platform Ritase nantinya akan membantu PT Pelita Air Service dalam pengiriman barang di luar terminal dengan berbasis digital.

Liputan6.com, Jakarta Maskapai Pelita Air siap diluncurkan pada tahun ini dengan melayani penerbangan standar menengah (medium services).

Ini diungkapkan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney (Persero) Dony Oskaria.

“Kita harapkan ini akan mengisi kekosongan jumlah airlines atau jumlah pesawat yang akan menghubungkan (membangun konektivitas) Indonesia pasca pandemi COVID-19 (yang membuat banyak maskapai) mengalami turbulensi,” ujar dia melansir Antara, Rabu (9/2/2022).

Dengan kehadiran Pelita Air, diharapkan pula tidak mengganggu jumlah traffic/lalu lintas penerbangan, konektivitas, dan dunia pariwisata Indonesia.

Dalam program strategi InJourney tahun 2022-2024, peluncuran Pelita Air masuk ke dalam salah satu sub klaster dan menjadi inisiatif kunci perusahaan BUMN tersebut.

Selain meluncurkan Pelita Air, ia menyatakan pemerintah juga akan melakukan proses restrukturisasi bandara yang difokuskan menjadi services company (perusahaan yang berorientasi pelayanan). Hal itu ditujukan agar Indonesia mempunyai pengelola bandara kelas dunia.

“Jadi sebagai company (perusahaan) yang berbasis layanan, kita mendorong kualitas layanan bandara,” kata Dony.

 

Rencana Lain

Mengusung konsep smart logistic, platform Ritase nantinya akan membantu PT Pelita Air Service dalam pengiriman barang di luar terminal dengan berbasis digital.
Mengusung konsep smart logistic, platform Ritase nantinya akan membantu PT Pelita Air Service dalam pengiriman barang di luar terminal dengan berbasis digital.

Pihaknya juga akan melakukan proses perbaikan retail bandara antara lain terkait tenant mix (bauran usaha untuk meningkatkan performance/kinerja gedung serta masing-masing tenant) dan jumlah traffic penumpang.

Hal ini diharapkan dapat menjadikan bandara tidak hanya sebagai terminal untuk keberangkatan dan kedatangan, namun juga menjadi sebuah destinasi yang memiliki daya tarik sehingga membuat siapa saja betah bertransaksi di bandara.

“Khusus Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, akan dilakukan proses perubahan untuk menyambut (Konferensi Tingkat Tinggi/KTT) G20 dengan lebih menonjolkan kesan keindonesiaan,” ungkap dia.

Seperti diketahui, pada Kamis (13/1), Presiden Joko Widodo meluncurkan pembentukan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sebagai induk Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata.

InJourney ini merupakan mega ekosistem karena terdapat berbagai sektor saling berhubungan dalam satu ekosistem yang terdiri dari antara lain maskapai pelat merah, perhotelan, hingga BUMN aviasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya