Harga Gas Alam Gapai Posisi Tertinggi dalam 13 Tahun

Harga gas alam AS tidak seektrim di Uni Eropa yang telah naik mencetak rekor saat blok tersebut berusaha untuk menjauh dari ketergantungan pada energi Rusia.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Apr 2022, 09:29 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 09:29 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga gas alam Amerika Serikat (AS) melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 13 tahun. Lagi-lagi penyebabnya akibat perang Rusia Ukraina menyebabkan krisis energi global. Penyebab lain harga gas alam melonjak munculnya prediksi jika suhu musim semi yang lebih dingin.

Melansir laman CNBC, Selasa (19/4/2022), harga gas alam melonjak 10 persen diperdagangkan pada posisi USD 8,05 per juta British thermal unit. Ini posisi tertinggi sejak September 2008.

Lonjakan harga gas alam di atas kenaikan baru-baru ini, dengan gas alam keluar dari posisi positif lima minggu berturut-turut. Harga gas kemudian sedikit mundur, dengan harga kontrak hanya 7,12 persen menjadi USD 7,82.

“Dampak konflik antara Ukraina dan Rusia kemungkinan akan bertahan lama untuk pasar gas alam Amerika Utara,” kata Kepala Layanan Gas Alam dan Listrik untuk Amerika Utara, David Givens di Argus Media.

EBW Analytics menambahkan bahwa "pergeseran cuaca bullish" telah mengirim pasar AS ke "overdrive."

Sepanjang tahun ini, harga gas alam AS sudah naik 108 persen. Kondisi ini menambah kekhawatiran inflasi terhadap perekonomian.

 

Kondisi di Eropa

Ini yang Diperlukan Untuk Menemukan Cadangan Migas Baru
Kesulitan pembebasan lahan menjadi isu mengemuka di tengah eksplorasi migas.

Langkah ini tidak se-ekstrim di Eropa, di mana gas alam berjangka telah naik mencetak rekor saat blok tersebut berusaha untuk menjauh dari ketergantungan pada energi Rusia. AS sekarang mengirimkan jumlah rekor gas alam cair ke Eropa, yang mengangkat harga.

“Ekspor LNG menjadi lebih signifikan dengan kondisi geopolitik dan permintaan dari pembangkit listrik/penggunaan industri kuat. Peran AS sebagai eksportir terus meningkat,” kata RBC.

“Ada latar belakang konstruktif yang fundamental didorong oleh rekor arus keluar LNG, ekspor Meksiko yang kuat, dan disiplin produsen,” tambah perusahaan itu.

Wakil Presiden Senior dan Kepala Analis Data OTC Global Holdings Campbell Faulkner menuturkan jika di tengah lonjakan harga, produsen telah menjaga produksi tetap terkendali. Kondisi persediaan dalam penyimpanan sekarang 17 persen di bawah rata-rata lima tahun.

"Di AS mulai berpotensi terlihat seperti Eropa kali ini tahun lalu menghancurkan musiman jangka pendek dan mengalihkan kurva ke skenario permintaan konstan,” katanya.

 

Saham Produsen Naik

ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Dikatakan jika tambahan tekanan pada gas alam juga datang dari pertempuran antara Asia dan Eropa terkaiat kargo LNG cadangan yang pasti akan dialihkan dari pantai barat AS dan New England memasuki musim dingin berikutnya.

Saham produsen gas alam EQT Corp., Range Resources dan Coterra Energy mencapai posisi tertinggi dalam 52-minggu pada perdagangan Senin. Range dan Coterra naik lebih dari 4 persen, sementara EQT melonjak hampir 7 persen.

Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya