Menteri PUPR Minta Tol Cisumdawu Seksi 1-4 Beroperasi saat Nataru 2022

Penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 62 km sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Pantura Jawa Barat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Sep 2022, 12:45 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 12:45 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai, penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sepanjang 62 km sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Pantura Jawa Barat, mulai dari Cirebon, Indramayu, Majalengka hingga Kuningan (Ciayu Majakuning) Jawa Barat.

"Terus semangat untuk menyelesaikan main road pada semua Seksi 2, 3, dan 4. Kita upayakan Insya Allah bisa selesai dan dioperasikan selambatnya saat Nataru di Desember 2022. Ini harus diupayakan sekuat tenaga," seru Menteri Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Jumat (23/9/2022).

 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)

Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.

Dari keenam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Sementara Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT).

Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km telah beroperasi sejak Januari 2022 dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km progres fisik sudah 94,7 persen, tinggal menyelesaikan pekerjaan lereng dan lansekap.

"Pada titik-titik yang memiliki pemandangan bagus bisa ditambahkan parking bay agar masyarakat bisa menikmati pemandangan (sekitar Gunung Tampomas)," imbuh Menteri Basuki.

 

Jembatan Harus Selesai November

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)

Basuki juga menaruh perhatian pada pembangunan 3 jembatan yang dikerjakan oleh BUJT, yakni Seksi 4 Jembatan Cikondang dengan kontraktor PT Wijaya Karya Tbk, lalu Seksi 5B Jembatan Conggeang oleh PT Brantas Abipraya, dan Seksi 5B Jembatan Kedondong oleh PT Girder Indonesia.

Dia menginstruksikan khusus untuk pekerjaan ketiga jembatan tersebut dapat diselesaikan pada akhir November 2022.

"Sebelumnya memang perlu pembenahan (kondisi geoteknik), tetapi sekarang strukturnya sudah safe sesuai dengan profilnya. Untuk main road, saya kira sudah baik perkerasannya, baik yang fleksibel maupun rigid," kata Menteri Basuki.

Secara keseluruhan Seksi 3-6 yang dikerjakan oleh BUJT sepanjang 33,21 km. Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya untuk Seksi 4A sebesar 87,93 persen, dan Seksi 4B sebesar 58 persen.

 

Tantangan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memantau pembangunan Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Tol Cisumdawu) di Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)

Seksi 5 Legok-Ujungjaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya untuk 5A sebesar 60,9 persen, dan 5B sebesar 63 persen. Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres untuk 6A sebesar 98,2 persen, dan untuk 6B sudah 100 persen progres fisiknya.

Menurut Menteri Basuki, salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 2 hingga 5 adalah penanganan lereng dengan kerawanan longsor tinggi.

"Saat ini sudah dilakukan beberapa penanganan antara lain dengan dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya