Morgan Stanley PHK 1.600 Karyawan Global, Masih Gara-gara Kondisi Global

Berita PHK muncul setelah kepala eksekutif Morgan Stanley James Gorman memperingatkan bahwa bank akan mengalami pemangkasan pekerjaan tingkat sedang.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Des 2022, 13:12 WIB
Diterbitkan 07 Des 2022, 13:12 WIB
Morgan Stanley
Morgan Stanley (Foto: nypost.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Morgan Stanley memangkas sekitar 1.600 pekerjaan atau sekitar 2 persen dari tenaga kerja globalnya. Pemangkasan di Morgan Stanley menjadi yang terbaru dari serangkaian PHK di bank besar Amerika lainnya di tengah perlambatan ekonomi.

Dilansir dari BBC, Rabu (7/12/2022) berita PHK Morgan Stanley muncul setelah kepala eksekutif Morgan Stanley James Gorman memperingatkan bahwa bank akan mengalami kehilangan pekerjaan tingkat "sedang".

Dia menganggap perampingan sebagai hasil yang dapat diprediksi setelah beberapa tahun mengalami pertumbuhan pesat.

Morgan Stanley, yang telah melakukan sejumlah akuisisi dalam beberapa tahun terakhir, mempekerjakan sekitar 82.000 orang secara global pada akhir September 2022, naik dari 75.000 di tahun sebelumnya.

Sebelum Morgan Stanley, Goldman Sachs juga telah melakukan pemangkasan karyawan, yang juga bersiap untuk bonus gaji yang lebih kecil.

Pembayaran pada karyawan di bank-bank Wall Street diperkirakan turun lebih dari 20 persen tahun ini, setelah mencapai rekor pada 2021, menurut pejabat pemerintah kota New York pada Oktober 2022. 

Perbankan menjadi salah satu sektor yang paling rentan terhadap perlambatan karena bank sentral di seluruh dunia membuat pinjaman menjadi lebih mahal dengan menaikkan suku bunga, dalam upaya untuk mengurangi permintaan pinjaman, dan meredakan tekanan yang mendorong kenaikan harga.

Pada konferensi industri perbankan pada Selasa (6/12), bos Goldman Sachs David Solomon memperingatkan tentang prospek ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi melambat," kata Solomon.

"Ketika saya berbicara dengan klien kami, mereka terdengar sangat berhati-hati," ungkapnya.

Perekonomian Amerika Serikat sejauh ini bernasib lebih baik dari yang diharapkan karena konsumen terus berbelanja, didukung oleh pasar pekerjaan yang kuat dan sisa tabungan dari pandemi.

Tetapi kenaikan harga yang cepat mengikis tabungan bisnis dan rumah tangga, yang pada akhirnya dapat "menggelincirkan" perekonomian, kata Jamie Dimon, kepala JP Morgan Chase, kepada penyiar CNBC.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terapkan 4 Tips Cari Kerja Ini Buat Bangkit Usai Jadi Korban PHK

Cari Pekerjaan Baru
Ilustrasi Mencari Pekerjaan Baru Credit: pexels.com/EVGPhotos

Di tengah gempuran soal resesi, banyak perusahaan mengambil tindakan untuk memutuskan hubungan kerja atau PHK para pegawainya. Hal itu membuat mereka harus bangkit kembali mencari pekerjaan demi menghidupi diri sendiri atau keluarganya.

Seperti kabar yang belum lama terdengar, PHK Big Tech telah mengguncang tenaga kerja. Beberapa perusahaan besar, seperti Meta, Twitter, dan Netflix semuanya melepaskan sebagian karyawannya.

Selain itu, raksasa di industri seperti perbankan, real estat, layanan makanan, periklanan, dan ritel pun banyak yang berencana untuk memangkas jumlah karyawan perusahaan di tengah inflasi dan potensi penurunan ekonomi yang akan datang. Karena itu, para pegawai yang saat ini masih berkesempatan bekerja dan tidak terkena PHK seharusnya juga mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah tersebut.

Menurut pemimpin komunikasi di Instagram dan pendiri Here2Help Fana Yohannes, komunitas pencarian kerja dan bimbingan, memasuki kembali dunia kerja setelah PHK mungkin sulit pada awalnya, tetapi dengan "mode persiapan dan perencanaan" adalah kunci untuk bangkit kembali.

“Tidak hanya ada begitu banyak orang berbakat yang dianggap sebagai agen bebas di industri teknologi saat ini. Ada begitu banyak pembekuan perekrutan yang ditentang orang,” kata Yohannes seperti melansir CNBC, Selasa (29/11/2022).

“Perusahaan membatalkan posting pekerjaan melalui PHK. Jadi sepertinya, hampir ke mana pun Anda melihat, rasanya tidak ada tempat yang aman,” kata dia.

Menyikapi hal tersebut, Yohannes menemukan tips terbaiknya buat karyawan yang terkena PHK untuk pulih dan bangkit. Jika Anda termasuk salah satunya, tips berikut ini mungkin bisa dicoba.


1. Ikuti komunitas online

Komunitas
Ilustrasi komunitas (Photo by John Schnobrich on Unsplash)

Kehilangan pekerjaan terkadang membuat Anda merasa ingin menyendiri. Namun jangan sedih, ada ribuan orang yang telah mengalami atau sedang mengalami hal yang sama. Yohannes mengatakan berhubungan dengan orang-orang ini dapat membantu Anda berada di jalur yang benar.

"Selama resesi, alat media sosial yang kita miliki sekarang tidak benar-benar ada," jelas Yohannes.

"Yang saya sukai dari Instagram, TikTok, LinkedIn, dan Facebook adalah ada begitu banyak ruang komunitas di platform tersebut yang saat ini didedikasikan untuk ruang profesional dan pengembangan profesional. Anda hanya perlu tahu di mana mencarinya."

Dengan mencari kata kunci di platform ini, seperti “PHK”, "bantuan pencarian kerja", atau "peluang jaringan", Anda dapat menemukan postingan dan grup yang akan memenuhi kebutuhan mereka.

Dia mengatakan, "Dengan grup media sosial, Anda memiliki kemampuan untuk membangun koneksi, menghubungi orang-orang, dan berbagi semua jenis informasi seputar hal-hal seperti transparansi gaji, peran terbuka, atau bahkan cara mempersiapkan wawancara."


2. Fokus saat mengikuti acara virtual

Bersabar dan Tetap Optimis
Ilustrasi Mencari Lowongan Pekerjaan Credit: pexels.com/Ekaterina

Meskipun banyak perusahaan dan acara jaringan profesional telah kembali beroperasi secara langsung, acara hibrid dan jarak jauh pun masih tersedia. Yohannes menyarankan agar Anda memanfaatkan kesempatan itu dengan baik.

"Apa yang saya sukai dari acara virtual adalah jika Anda benar-benar terhubung dengan seseorang, seperti seorang pembicara, kemungkinan besar Anda dapat mengirimkan pesan LinkedIn atau DM Instagram kepada mereka atau mengikuti mereka dan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan mereka," katanya.

3. Bersikap terbuka dan jujur tentang status pekerjaan

Beberapa orang beranggapan PHK dapat merusak harga diri seseorang. Alhasil kebanyakan orang memilih untuk berbagi karier tertinggi dengan jaringan. Akan tetapi, Yohannes menyarankan agar Anda tetap bersikap jujur tentang posisi terendah karier yang pernah dilakukan.

"LinkedIn seperti platform masuk pertama kami dalam hal jaringan profesional," jelas Yohannes. "Tetapi jika Anda benar-benar berdedikasi untuk bersikap terbuka dan transparan tentang posisi Anda saat ini dalam pencarian kerja, menurut saya sangat penting untuk memberi tahu orang-orang bahwa Anda tersedia untuk disewa di semua platform Anda."

"Jangan takut untuk melakukan hal-hal seperti memperbarui cerita media sosial Anda setiap hari. Baik itu meme berbeda yang Anda lihat tentang ketersediaan untuk disewa, sumber daya berbeda yang Anda temukan, atau bahkan hanya pembaruan tentang pengangguran Anda… itu memicu percakapan terbaik," kata dia.


4. Tetap menjaga diri

Ilustrasi Kesehatan Mental
Ilustrasi kesehatan mental (Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay)

Memasuki kembali pasar kerja berarti membuka diri terhadap kritik, penilaian, dan percakapan yang sulit. Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk memelihara kesehatan mental, situasi tersebut dapat menjadi lebih memicu.

Yohannes mengatakan tidak apa-apa untuk rehat sebelum mencari peran baru.

"Apa pun yang terjadi, terjadilah, tetapi menjaga diri sendiri tetap akan menjadi hal terpenting nomor satu selama ini,” katanya. "Luangkan waktu satu atau dua minggu untuk berduka atau frustrasi dengan hasil dari apa yang baru saja terjadi padamu."

Dia berpesan, "Dalam situasi apa pun, tetapi terutama dengan PHK, meskipun menyakitkan dan rasanya tidak enak, menerima ini sebagai pengalihan versus kemunduran adalah hal yang mungkin akan sangat membantu orang," kata Yohannes.

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya