Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menanggapi fenomena ribuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengundurkan diri, serta maraknya narasi tentang sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia. Ia menilai narasi tersebut tidak sepenuhnya akurat.
Menurut Immanuel, saat ini lapangan pekerjaan sebenarnya terbuka di berbagai sektor. Ia mencontohkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), di mana setelah dibuka lowongan kerja, banyak calon pegawai justru memilih mundur ketika harus ditempatkan di lokasi tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Ini yang terkadang narasi menurut saya sedikit menyesatkan publik ya. Lapangan pekerjaan itu terbuka di mana-mana. Nah, kayak kemarin, dibuka lapangan pekerjaan, pas mau ditaruh di IKN malah mundur," ujar Immanuel, melansir kanal YouTube Liputan6 SCTV, Minggu (27/4/2025).
Advertisement
Ia menegaskan budaya malas tidak boleh terus dibiarkan. Immanuel menyayangkan sikap sebagian orang yang menolak penempatan kerja namun tetap menyuarakan ketidakpuasan atas sulitnya mencari pekerjaan.
"Kalau mau kerja, kerja dong. Mau ditempatkan di mana pun, kan tetap butuh pekerjaan. Mereka jangan teriak-teriak juga melegitimasi narasi sesat itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Immanuel menyampaikan sektor industri nasional saat ini aktif membuka lapangan kerja baru dan menunjukkan ketangguhan di tengah tantangan global, seperti perang tarif yang terjadi pada masa pemerintahan Donald Trump.
“Industrial kita tuh banyak membuka lapangan pekerjaan. Jadi ya, tetap kita harus punya optimisme ya ke depan. Jangan lagi tersesat dengan narasi-narasi malah membuat bangsa ini malah pesimis,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi upaya berbagai pihak dalam menjaga kestabilan sektor ketenagakerjaan, terutama dalam mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Dalam pandangannya, momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat kemandirian industri nasional. Negara juga diminta untuk lebih berpihak agar Indonesia siap menghadapi tantangan global, termasuk dalam mewujudkan swasembada pangan, energi, dan industri.
Wamenaker Mediasi Kasus Penahanan Ijazah, Pengusaha Surabaya Jan Hwa Diana Tetap Tak Mau Kembalikan
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer ikut terlibat dalam mediasi kasus penahanan ijazah mantan karyawan oleh pengusaha Jan Hwa Diana di perusahaan UD Sentoso Seal, Surabaya. Dalam mediasi tersebut wamenaker banyak kejanggalan.
“Kejadiannya sama (seperti yang diterima Wakil Walikota Surabaya, Armuji), saya tidak dihargai. Banyak hal yang janggal. Padahal ini masalah sepele. Negara punya kewajiban menjaga keharmonisan hubungan industrial,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (17/4/2025).
Dalam mediasi tersebut, ijazah milik sejumlah mantan karyawan yang diduga ditahan, tetap tidak dikembalikan oleh perusahaan. Karena tidak ada jalan tengah, pria yang akrab disapa Noel itu menyerahkan penanganan kasus kepada aparat penegak hukum.
Advertisement
Mantan Karyawan akan Melaporkan
Ia mendukung penuh langkah eks karyawan yang berencana melapor ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Ada aturan yang harus ditegakkan. Jika memang ada 31 ijazah yang ditahan seperti yang disebut Pak Wakil Wali Kota, maka harus diproses secara hukum. Perusahaan tidak boleh menahan ijazah, itu melanggar,” ujarnya.
Ia juga menilai sikap pengusaha dalam mediasi terkesan menghindar dan tidak kooperatif saat ditanya soal penahanan ijazah. Pimpinan perusahaan berkelit dan tidak mengakui tuduhan tersebut.
Ia menegaskan, apabila terdapat tunggakan atau utang yang dimiliki para mantan karyawan, pihaknya bersama sejumlah pejabat lain siap membantu menyelesaikan persoalan tersebut
“Kalau buruhnya berutang, saya siap bayar. Ada anggota dewan, Pak Wakil Wali Kota, bahkan Kapolres juga siap membantu. Tapi tetap tidak ada penyelesaian. Saya tidak tahu ada apa,” tambahnya.
