Ramaikan Bali dan Batam, Angkasa Pura I Jalin Kerja Sama dengan Jeju Air

PT Angkasa Pura I menggandeng maskapai asal Korea Selatan, Jeju Air dalam mengembangkan potensi pariwisata di Indonesia. Ada dua wilayah yang masuk perhatian, yakni Bali dan Batam.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Feb 2023, 19:35 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2023, 19:35 WIB
 MoU antara Angkasa Pura I dengan Jeju Air tentang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pembukaan Rute Penerbangan di Jeju Air Seoul Branch 3F, Aviation Services Center 3F, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 31 Januari 2023.
 MoU antara Angkasa Pura I dengan Jeju Air tentang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pembukaan Rute Penerbangan di Jeju Air Seoul Branch 3F, Aviation Services Center 3F, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 31 Januari 2023.

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I menggandeng maskapai asal Korea Selatan, Jeju Air dalam mengembangkan potensi pariwisata di Indonesia. Ada dua wilayah yang masuk perhatian, yakni Bali dan Batam.

Pengembangan pariwisata dalam negeri ini dilakukan dengan menghadirkan konetivitas dari angkutan udara. Nantinya, Bali dan Batam bisa terkoneksi yang akhirnya dilirik oleh pasar wisatawan dari Korea Selatan.

Kolaborasi ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Angkasa Pura I dengan Jeju Air tentang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pembukaan Rute Penerbangan Strategis. Penandatanganan dilakukan di Jeju Air Seoul Branch 3F, Aviation Services Center 3F, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 31 Januari 2023. Kerja sama ini memiliki jangka waktu satu tahun berlaku sejak ditandatangani. 

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan kerja sama yang terjalin antara Angkasa Pura I dan Jeju Air sangat strategis. Yakni meliputi pertukaran data dan informasi terkait pariwisata, pemasaran bersama, saling mendukung aktivitas dengan regulator dan stakeholder terkait, serta kerja sama untuk hal yang dapat mendukung realisasi operasional penerbangan. 

“Kami menyambut positif kolaborasi bersama Jeju Air. Dengan terbukanya rute penerbangan dari Korea Selatan menuju Indonesia, dapat menjadi upaya untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara agar semakin meningkat,” ungkap Faik dalam keterangannya, ditulis Rabu (1/2/2023).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura I Dendi T. Daninanto dan Direktur Divisi Komersial Jeju Air Kyungpyo Ko dengan disaksikan oleh Koordinator Ekonomi, Investasi, dan Perdagangan Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan Puji Basuki dan First Secretary Departemen Ekonomi Kedutaan Besar Indonesia untuk Korea Selatan Sita Nurfitriani. 

Kemudian, dari pihak Angkasa Pura I turut menyaksikan Komisaris Angkasa Pura I Irfan Wahid dan Danang Parikesit, Wakil Direktur InJourney Edwin Hidayat Abdullah, dan Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi. Disaksikan juga oleh perwakilan dari Jeju Air yakni CEO Kim E-Bae, Director of Management Support Division Kyunghoon Song, Director of Commercial Strategy Kyungwon Kim, dan Team Leader of External Affairs Daewoo Lee. 

“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat membuka kesempatan lebih luas lagi untuk rute-rute penerbangan dari Korea Selatan maupun negara-negara lainnya menuju bandara-bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I,” urai Faik.

 

Pengembangan Wisata Indonesia-Korea

 MoU antara Angkasa Pura I dengan Jeju Air tentang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pembukaan Rute Penerbangan di Jeju Air Seoul Branch 3F, Aviation Services Center 3F, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 31 Januari 2023.
 MoU antara Angkasa Pura I dengan Jeju Air tentang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Pembukaan Rute Penerbangan di Jeju Air Seoul Branch 3F, Aviation Services Center 3F, Seoul, Korea Selatan, pada Selasa, 31 Januari 2023.

Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura I Dendi T. Daniarto menilai langkah diyakini dapat meningkatkan aktivitas transportasi udara untuk penumpang dan kargo sekaligus pengembangan konektivitas pariwisata Indonesia dan Korea Selatan.

Dimana destinasi potensial yakni Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Batam melalui Bandara Hang Nadim yang dikelola PT Bandara Internasional Batam, konsorsium yang dibentuk Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 

“Kami berharap dapat membantu percepatan recovery iklim pariwisata Indonesia yang terkena imbas pandemi selama dua tahun ketika kondisi pembatasan perjalanan internasional akibat Covid-19,” ujar Dendi. 

 

Bandara Bali Layani 12,5 Juta Penumpang

Bali menyambut kembali penerbangan pertama dari China
Wisatawan mancanegara (wisman) asal China tiba di bandara internasional Ngurah Rai di Bali, Minggu (22/1/2023). Pada 2019, jumlah wisatawan Tiongkok menempati posisi terbanyak kedua dengan dua juta kunjungan, di bawah Malaysia yang menyumbang 2,98 juta kunjungan turis. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali melayani 12,5 juta penumpang sepanjang 2022 lalu. Dengan begitu, menempatkan bandara ini jadi yang tersibuk diantara bandara yang dikelola Angkasa Pura I.

Rinciannya, ada sebanyak 12.519.809 pergerakan penumpang dan 87.558 pergerakan pesawat udara telah dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai sepanjang Januari hingga Desember 2022. Pergerakan penumpang di Bandara Bali melonjak 231 persen dibandingkan 2021 sebesar 3.778.807 pergerakan. Sedangkan pergerakan pesawat udara menjadi tumbuh 141 persen dibandingkan 2021 sebanyak 36.299 pergerakan.

Jumlah pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masing-masing menyumbang 24 persen dari total 52.294.618 pergerakan penumpang sepanjang 2022 dan 16 persen dari total 552.778 pergerakan pesawat Angkasa Pura I sepanjang tahun lalu.

"Tingginya jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara yang dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan perwujudan dari semakin meningkatnya tingkat kepercayaan diri dan minat masyarakat untuk kembali berwisata. Hal ini juga merupakan pertanda bahwa Bali sebagai destinasi wisata unggulan, masih sangat diminati oleh warga masyarakat Indonesia dan global," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).

 

Meningkat

Bali menyambut kembali penerbangan pertama dari China
Wisatawan mancanegara (wisman) asal China membawa barang bawaan mereka saat tiba di bandara internasional Ngurah Rai di Bali, Minggu (22/1/2023). Kedatangan kembali turis Chiba ini diharapkan dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini mencapai 3,5 juta hingga 7,4 juta kunjungan. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Dia menuturkan, Pada 2021 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hanya menempati urutan ketiga bandara Angkasa Pura I dengan jumlah pergerakan penumpang terbanyak yaitu dengan 3,7 juta penumpang. Jumlah ini jauh di bawah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 6,7 juta penumpang dan Bandara Juanda Surabaya dengan 5,9 juta penumpang.

"Dengan semakin membaiknya penanganan pandemi Covid-19 secara nasional dan global, serta semakin mudahnya aturan perjalanan udara domestik dan internasional, menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara," lanjut Faik.

Jumlah penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sepanjang 2022 terbagi menjadi 7.855.820 pergerakan penumpang rute domestik, 4.543.402 pergerakan penumpang rute internasional, dan 120.587 pergerakan penumpang transit domestik. Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara terdiri atas 61.544 pergerakan penumpang rute domestik dan 26.014 pergerakan penumpang rute internasional.

 

 

 

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional
Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya