Unjuk Gigi di Singapura, Produk Perhiasan Indonesia Pukau Publik Negeri Singa

Produk perhiasan Indonesia berhasil memukau seluruh pengunjung saat dipamerkan di Paviliun Indonesia pada Pameran Singapore International Jewelry Expo 2023, yang diadakan di Singapura dari tanggal 13 Juli-16 Juli 2023.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Jul 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2023, 15:30 WIB
Produk perhiasan Indonesia
Produk perhiasan Indonesia berhasil memukau seluruh pengunjung saat dipamerkan di Paviliun Indonesia pada Pameran Singapore International Jewelry Expo 2023, yang diadakan di Singapura dari tanggal 13 Juli-16 Juli 2023.

Liputan6.com, Jakarta Produk perhiasan Indonesia berhasil memukau seluruh pengunjung saat dipamerkan di Paviliun Indonesia pada Pameran Singapore International Jewelry Expo 2023, yang diadakan di Singapura dari tanggal 13 Juli-16 Juli 2023.

Seluruh pengunjung, calon pembeli dan key players dalam industri perhiasan dari berbagai Negara mengagumi dan memberikan animo positif saat melihat berbagai produk perhiasan unggulan Indonesia.

Pameran Singapore International Jewelry Expo 2023 ini merupakan salah satu Pameran produk perhiasan berskala Internasional terbesar di kawasan Asia.

Tahun ini merupakan kali ke-18 Pameran ini digelar, dan diikuti oleh lebih dari 230 exhibitor dari 27 Negara di dunia, dan Indonesia pada tahun ini juga mendapat kehormatan ditunjuk sebagai official country partner pada Pameran ini.

Paviliun Indonesia pada Pameran ini digagas bersama oleh Kementerian Perdagangan bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura dan Bank Indonesia (BI), dan menghadirkan 9 pengrajin perhiasan perak, emas, dan mutiara berskala UMKM.

Meski berskala UMKM, mereka telah melalui serangkaian program pembinaan, kurasi dan telah rutin memproduksi produk perhiasan berkualitas ekspor yang telah menembus berbagai Negara.

Berbicara saat Opening Ceremony pada Pameran tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Bapak Suryo Pratomo menyampaikan, "Indonesia telah berhasil membangun peta jalan untuk ekspor berbasis produk hasil industri secara komprehensif dalam beberapa tahun terakhir ini, dengan mengedepankan kebijakan hilirisasi sebagai penggerak utama.

Dan salah satu produk unggulan hasil dari kebijakan tersebut adalah produk perhiasan. Dan Singapura merupakan mitra terpenting Indonesia di kawasan untuk produk perhiasan ini".

Turut hadir dalam Opening Ceremony tersebut adalah Ms. Indranee Rajah, Menteri pada Kantor Perdana Menteri, merangkap Menteri Kedua untuk Keuangan dan Pembangunan Nasional Singapura, serta Mr. Chamara Sampath, State Minister untuk Industri Primer Sri Lanka, Sekretaris Jenderal Kemendag, Bapak Suhanto dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Bapak Didi Sumedi, dan Perusahaan- perusahaan perhiasan yang merupakan figur kunci dalam Industri perhiasan global.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Paviliun Indonesia

Ilustrasi perhiasan emas
Ilustrasi perhiasan emas. (Photo by Syed F Hashemi on Unsplash)

Saat membuka Paviliun Indonesia, Didi juga menegaskan bahwa produk perhiasan telah menjadi salah satu produk strategis yang berperan penting dalam menyumbangkan surplus ekspor Indonesia dalam 2 tahun terakhir.

Tahun lalu ekspor produk perhiasan mencatatkan rekor nilai ekspor sebesar 6,3 Milyar USD, tumbuh sangat signifikan sebesar 7,12% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan dari nilai ekspor perhiasan tersebut, lebih dari 20,4% diekspor ke Singapura, yang menjadikan Singapura sebagai Negara destinasi ekspor kedua terbesar untuk produk perhiasan Indonesia.

"Momentum tren positif ini yang sedang kita optimalkan sebaik baiknya, agar ekspor produk perhiasa dapat melanjutkan tren positif kedepan," kata dia.

“Keikutsertaan Paviliun Indonesia pada Pameran ini merupakan salah satu upaya promosi yang sinergis antar Kementerian dan Lembaga yang diinisiasi Kemendag dengan menggandeng KBRI Singapura dan Bank Indonesia agar menciptakan strategi peningkatan ekspor Indonesia yang kolaboratif," lanjut dia.

Paviliun Indonesia pada Pameran Singapore International Jewelry Expo 2023 dapat dikunjungi di Hall A dan B Marina Bay Sands Expo and Convention Centre, Singapura dari tanggal 13 sampai dengan 16 Juli 2023.


Buka Toko Perhiasan, Orang Ini Gelontorkan Uang Rp 9 Triliun

Ilustrasi perhiasan
Ilustrasi perhiasan (Sumber: Pixabay/JamesDeMers)

Salah satu miliarder India Kumar Birla rela mengeluarkan USD 605 juta atau sekitar Rp 9 triliun demi memperluas bisnis di dunia perhiasan.

Dalam sebuah pernyataan yang diberitakan pada Selasa, Aditya Birla Group mengungkapkan bahwa akan ada usaha baru yaitu Novel Jewels. Toko perhiasan ini akan buka di seluruh wilayah India dengan menampilkan merek-merek in-house. Namun, tidak disebutkan kapan toko pertama akan dibuka.

Enam+38:44Investasi: Ketika Uang Menghasilkan Uang “Ini adalah pilihan portofolio strategis yang memungkinkan kami memanfaatkan mesin pertumbuhan baru dan memperluas kehadiran kami di lanskap konsumen India yang dinamis,” tutur ketua Aditya Birla Group Kumar Birla dalam pernyataan tersebut seperti dilansir dar Forbes, Kamis (8/6/2023).

Sebelumnya, grup ini telah mendiversifikasi aliran pendapatannya dalam dua tahun terakhir. Mereka menginvestasikan 100 miliar rupee untuk terjun ke industri cat dan USD 250 juta untuk meluncurkan platform e-commerce untuk bahan bangunan.

Menurut grup, perusahaan baru tersebut akan membuat perhiasan dengan desain beragam yang memenuhi selera berbeda di berbagai wilayah di India.

Pasar permata dan perhiasan India diproyeksikan mencapai hampir USD 120 miliar pada 2027, didorong oleh pertumbuhan pendapatan dan permintaan yang lebih tinggi untuk hadiah mewah untuk perayaan, menurut laporan dari sebuah perusahaan yang berbasis di Dublin, Research and Markets.

Pada daftar 100 Orang Terkaya India yang diterbitkan Oktober lalu oleh Forbes Asia, Kumar Birla berada di urutan ke-9 dengan kekayaan bersih USD 15 miliar.

Dia adalah generasi keempat dari keluarga Birla dan mewarisi kerajaan bisnis pada usia 28 tahun setelah ayahnya, Aditya Birla, meninggal pada 1995. Grup tersebut, dengan 180.000 karyawan, memiliki minat yang mencakup bisnis keuangan. Selain itu, juga memiliki pendapatan USD 60 miliar tahun lalu. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya