Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengungkapkan akan tetap melaksanakan pertemuan tahunan mereka di Maroko, ketika negara itu masih dalam upaya penulihan usai dilanda gempa dahsyat beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataan bersama, Presiden Bank Dunia Ajay Banga; Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva; dan Menteri Ekonomi dan Keuangan Maroko Nadia Fettah Alaoui, menjelaskan bahwa pertemuan tahunan ini diputuskan setelah dilakukan pengamatan menyeluruh terkait kapasitas Marrakesh menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan 2023.
"Dalam melakukan penilaian ini, pertimbangan utama adalah bahwa Pertemuan tersebut tidak akan mengganggu upaya bantuan dan rekonstruksi yang penting, dan bahwa keselamatan para peserta dapat terjamin,” jelas pernyataan bersama tersebut, dikutip dari laman resmi IMF, Selasa (19/9/2023).
Advertisement
"Berdasarkan peninjauan yang cermat atas temuan-temuan tersebut, Manajemen Bank Dunia dan IMF, bersama dengan otoritas Maroko, telah sepakat untuk melanjutkan penyelenggaraan Pertemuan Tahunan 2023 di Marrakesh dari tanggal 9 hingga 15 Oktober, dengan menyesuaikan isinya dengan keadaan,” ungkap mereka.
Kedua badan keuangan tersebut menegaskan, sangatlah penting untuk melaksanakan Pertemuan Tahunan dengan cara yang tidak menghambat upaya bantuan yang sedang dilakukan dan juga menghormati para korban dan masyarakat Maroko.
"Di masa yang sangat sulit ini, kami percaya bahwa Pertemuan Tahunan ini juga memberikan kesempatan bagi komunitas internasional untuk mendukung Maroko dan rakyatnya, yang sekali lagi menunjukkan ketahanan dalam menghadapi tragedi," imbuhya.
"Kami juga tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan seluruh peserta," ucap IMF dan Bank Dunia.
Gempa Bumi Maroko, IMF: Belasungkawa Kami yang Terdalam kepada Semua yang Kehilangan
Warga berhamburan ke jalan-jalan ketika gempa melanda pada pukul 23:11 waktu setempat (22:11 GMT) pada hari Jumat. Guncangan yang sangat kuat terasa di beberapa daerah di negara ini dari Casablanca hingga Marrakesh Maroko, di mana banyak bangunan yang hancur atau rusak parah.
Istana kerajaan negara telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional.
Mereka juga mengatakan bahwa angkatan bersenjata akan mengerahkan tim penyelamat untuk menyediakan air minum bersih, pasokan makanan, tenda dan selimut bagi daerah-daerah yang terkena dampak.
Pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 km (44 mil) barat daya Marrakesh. Banyak korban diyakini berada di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.
Dikutip dari BBC, Senin (11/9/2023), banyak orang diyakini masih berada di bawah reruntuhan dan upaya penyelamatan sedang berlangsung. Beberapa mayat telah ditemukan. Korban tewas akibat gempa Maroko terus bertambah.
Rumah sakit-rumah sakit di Marrakesh telah menerima banyak korban luka-luka, dan pihak berwenang telah meminta warga untuk mendonorkan darah.
Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan bahwa gempa tersebut menewaskan orang-orang di provinsi dan kotamadya al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant, dan menambahkan bahwa lebih dari 1.200 orang terluka.
Di Marrakesh, beberapa bangunan runtuh dan kerusakan sangat parah terjadi di beberapa bagian Madinah, sebuah situs Warisan Dunia Unesco.
Debu terlihat mengelilingi menara masjid Kutubiyya yang bersejarah, sebuah objek wisata utama di dekat alun-alun kota tua, sementara masjid Jemaa el Fnaa yang bersejarah runtuh sebagian.
Advertisement
Respons IMF
International Monetary Fund (IMF) memberikan pernyataan terkait kejadian ini, "Dalam keterangannya, IMF memastikan bersama rakyat Maroko setelah gempa bumi dahsyat tersebut.
"Belasungkawa kami yang terdalam kepada semua orang yang kehilangan orang yang dicintai. Pada saat kesedihan dan kebutuhan ini, kami berdiri bersama rakyat Maroko dan pihak berwenang Kerajaan, yang menghadapi tragedi ini,"
"Kami telah melakukan kontak dengan pihak berwenang dan menyampaikan rasa duka cita dan dukungan atas nama staf, manajemen, dan Dewan Eksekutif IMF."
Berbicara pada KTT G20 di Delhi, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa komunitas internasional akan membantu Maroko.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menawarkan "solidaritas dan dukungan kepada rakyat Maroko". Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ia "sangat terpukul" oleh berita ini dan menawarkan bantuan kepada Maroko.
Presiden AS Joe Biden dan Volodymyr Zelensky dari Ukraina menyatakan solidaritas mereka, sementara Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia ikut merasakan "kepedihan dan duka cita rakyat Maroko yang bersahabat".