Bandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi, Super Air Jet Jadi Maskapai Pertama

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto menuturkan bahwa Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur siap beroperasi dalam waktu dekat. Sebelumnya, bandara anyar di Jawa Timur ini ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2023 lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Des 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 17:30 WIB
Kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri jelang beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024.
Kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri jelang beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024. (dok: BKIP)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto menuturkan bahwa Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur siap beroperasi dalam waktu dekat. Sebelumnya, bandara anyar di Jawa Timur ini ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2023 lalu.

"Pembangunan Bandara Kediri, ini InsyaAllah bisa dioperasikan segera mungkin dan konstruksi 100 persen," kata Novie dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).

Novie menyampaikan, saat ini, waktu operasional Bandara Internasional Dhoho Kediri tengah menungggu hasil koordinasi antara PT Angkasa Pura I (AP I) bersama pihak maskapai. Namun, tidak disebutkan secara pasti kapan waktu penyelesaian pembahasan koordinasi tersebut.

"(Operasional) tinggal menunggu koordinasi antara operator, dalam hal ini Angkasa Pura I bersama dengan airline," ungkap Novie.

Novie menyebut, Super Air Jet akan menjadi maskapai pertama yang beroperasi di Bandara Internasional Dhoho Kediri. Nantinya bandara tersebut juga akan melayani penerbangan Haji dan Umrah.

"Data yg masuk terakhir adalah Super Air Jet ya beroperasi di sana dan ditargetkan tidak terlalu lama. Kemudian pihak (bandara) Dhoho bersama AP I sedang berkoordinasi dengan internasional khususnya untuk melayani haji dan umrah," pungkas Novie.

Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk disebut akan membangun jalan tol akses menuju Bandara Dhoho, Kediri. Ini jadi bagian jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)

Hal ini diungkap oleh Anggota BPJT Kementerian PUPR Tulus Abadi. Dia mengatakan saat ini sudah masuk proses lelang menuju Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

"Dalam proses menuju PPJT, perjanjian pengusahaan jalan tol, itu ada ruas Gede di Tulungagung sebesar 44,51 km itu nanti yang menghubungkan Bandara Dhoho ya karena Bandara Dhoho sudah mau finishing," kata dia dalal diskusi bertajuk 'Jalan Tol dan Jalan Daerah', di Jakarta, Kamis (16/11).

Dia mengatakan pembangunan jalan tol ini akan jadi tanggung jawab dari Gudang Garam. Mengingat, Bandara Dhoho pun jadi garapan perusahaan rokok tersebut.

"Agar lebih optimal dibangun jalan tolnya oleh Gudang Garam ya. Saat ini sudah dalam proses, lelang sudah ada pemenangnya," ungkap dia.

Sebagai informasi, pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung ini membutuhkan investasi sebesar Rp 10,2 triliun. Saat ini prosesnya berada pada penetapan pemenang lelang dengan target PPJT di kuartal IV-2023.    

Bandara Dhoho Kediri Diresmikan Paling Lambat Akhir Februari 2024

Kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri jelang beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jumat (8/12), meninjau kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri jelang beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024. (dok: BKIP)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri Jumat (8/12/2023). Bandara yang dibangun oleh Gudang Garam ini rencananya akan diresmikan pada Januari 2024.  

Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa saat ini untuk perkembangan pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, masih dalam proses kalibrasi. Ia memastikan pada akhir Januari atau akhir Februari 2024 sudah bisa diresmikan.

"Kami akan finalkan kalibrasi asesmen security dan safety, setelah itu kami berikan rekomendasi. Dari rekomendasi itu swasta akan membuka penerbangan ke mana saja, memasarkan dan seyogyanya peresmian itu akan terjadi pada saat sudah dijumpai sejumlah penumpang. Bisa kami katakan akhir Januari atau awal Februari atau akhir Februari (2024) peresmiannya," katanya dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan saat ini masih dalam proses kalibrasi untuk Bandara Dhoho Kediri. Beberapa asesmen yang dinilai berkaitan dengan security dan safety, serta komersial.

Dirinya menyebut, apabila bandara difungsikan tentunya ada eror yang datang dan pergi sehingga dalam proses kalibrasi tersebut akan difinalkan baru kemudian Kementerian Perhubungan memberikan rekomendasi.

Ia mengatakan proses kalibrasi di Bandara Dhoho Kediri itu saat ini memasuki hari kedua dan akan berlangsung beberapa hari ke depan. Secara teknis, setelah Kemenhub menyatakan kalibrasi atau fungsi navigasi berjalan dengan baik. Setelah itu, fungsi safety berjalan baik dan fungsi security juga berjalan baik, bisa dilakukan take off landing untuk pesawat nonkalibrasi.

"Tapi untuk komersial dibutuhkan waktu untuk mendapatkan perizinan dan juga penumpang," kata dia.

Penduduk Terbesar Kedua

Kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri jelang beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024.
Kesiapan Bandara Internasional Dhoho Kediri jelang beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024. (dok: BKIP)

Pihaknya juga mengapresiasi keberadaan bandara ini. Pembangunan ini dilakukan oleh swasta, sehingga hal ini juga patut dicontoh bahwa swasta juga memiliki komitmen untuk membangun Indonesia.

Ia menambahkan, Jatim adalah satu provinsi yang penduduknya nomor dua terbesar di Indonesia sehingga dibutuhkan bandara yang ada di bagian selatan Jatim. Dengan runway sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, Bandara Dhoho dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji. Segala jenis pesawat juga bisa didarati di bandara ini.

Bandara Kediri merupakan kolaborasi AP I dengan PT SDHI sebagai tindak lanjut pelaksanaan perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang diteken PT SDHI dan Kementerian Perhubungan pada 7 September 2022 yang kemudian disahkan melalui penandatanganan kerja sama operasi (KSO) Bandara Kediri oleh Direktur Utama AP I Faik Fahmi dan Direktur Utama SDHI Istata Taswin Siddharta.

Melalui KSO itu, dua perusahaan resmi mengelola dan mengoperasikan bandara tersebut.

 

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional
Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya