Liputan6.com, Jakarta - Industri asuransi merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian suatu negara, di balik keselamatan finansial yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi, terdapat jaringan yang kompleks dan tidak terlihat yang memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko besar yang mungkin dihadapi oleh perusahaan asuransi itu sendiri.
Di tengah-tengah ekosistem ini, perusahaan reasuransi, seperti Indonesia Re, memainkan peran yang sangat vital.
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re merupakan perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk menjadi Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN). Indonesia Re menjadi garda terdepan dalam membangun industri perasuransian yang sehat dan terus bertumbuh.
Advertisement
Sebagai satu-satu nya perusahaan reasuransi BUMN dan terbesar di Indonesia, Indonesia Re telah memainkan peran kunci dalam membentuk dan menjaga stabilitas ekosistem asuransi di dalam negeri. Indonesia Re membantu perusahaan asuransi dalam menangani risiko-risiko besar yang dapat mengganggu operasional mereka.
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM & Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Y. Walid mengatakan, reasuransi berada di belakang dari semua industri di Indonesia. Reasuransi merupakan tulang punggung dari industri asuransi nasional.
“Dari perbankan misalnya, mereka memberi pinjaman kredit kepada nasabah, otomatis bank akan menggunakan jasa asuransi untuk mengelola risiko gagal bayar dari pihak nasabah, dan kemudian risiko tersebut dialihkan kembali ke perusahaan reasuransi,” ujar Robbi saat melakukan kunjungan ke kantor redaksi Liputan6.com di Jakarta seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa, (5/3/2024).
Robbi menilai untuk membuat industri asuransi dalam level yang lebih mature seperti perbankan, pemerintah dan regulator sedang membangun kebijakan dengan tujuan mendukung usaha perasuransian yang kuat dan sehat sehingga dapat memberikan jaminan perlindungan maksimal kepada masyarakat yang menggunakan jasa asuransi.
Kebijakan Strategis OJK
Kebijakan strategis OJK dalam sektor perasuransian yaitu melalui penerbitan Undang-Undang No 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dengan mengeluarkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 untuk mewujudkan asuransi yang sehat, efisien dan berintegritas, memperkuat perlindungan konsumen, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai melalui 4 pilar, di mana salah satu pilar utama peta jalan tersebut yaitu "akselerasi transformasi digital industri perasuransian".
Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan digitalisasi juga terus dioptimalkan oleh industri kaitannya dengan big data asuransi nasional dan perkembangan Artificial Intelegence (AI) yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah dan memberikan keuntungan bagi industri asuransi.
“Seperti halnya perbankan yang memiliki database nasabah yang sangat besar, Industri Asuransi di Indonesia saat ini juga sedang berusaha untuk memiliki database yang terintegrasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan perasuransian nasional,” kata Robbi.
"Indonesia Re saat ini juga gencar melakukan transformasi baik dari sisi teknik maupun operasional, salah satunya transformasi digital melalui berbagai inovasi sistem teknologi informasi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas bisnis dan memberikan hasil positif bagi perusahaan khususnya dan industri asuransi,” ujar dia.
Advertisement
Indonesia Re Bidik Jadi Center of Knowledge bagi Industri Asuransi
Sebelumnya diberitakan, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re berkomitmen untuk menjadi center of knowledge bagi industri asuransi. Manifestasi dari tekad ini tercermin melalui serangkaian kegiatan, termasuk namun tidak terbatas pada seminar, training, serta sharing session yang diadakan secara berkala.
Inisiatif ini menjadi bukti konkret dari layanan sekunder yang diberikan oleh Indonesia Re kepada perusahaan-perusahaan asuransi sebagai mitra bisnisnya.
Maka dari itu, sejak tahun 2022, Indonesia Re telah mengambil langkah guna mempererat hubungan dengan para mitra bisnis melalui penyelenggaraan acara Indonesia Re Actuarial Seminar (IAS) 2023. Indonesia Re Actuarial Seminar rencananya akan digalakkan untuk menjadi acara tahunan Indonesia Re.
Pada tahun keduanya, pelaksanaan Indonesia Re Actuarial Seminar 2023 menitikberatkan beberapa tujuan, termasuk merespons permintaan dari perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Seminar Experience Study, sebagai bentuk apresiasi serta layanan sekunder yang diberikan oleh Indonesia Re kepada pihak mitra.
Hal ini juga mencerminkan komitmen Indonesia Re dalam mendukung peningkatan kapabilitas para pelaku dalam industri asuransi jiwa di Indonesia, sejalan dengan semangat kepedulian yang mendalam terhadap perkembangan industri tersebut. Dalam acara ini, Indonesia Re menargetkan tim aktuaris, valuasi, pricing, product development, atau operations ceding companies sebagai peserta.
Jadi Center of Knowledge
“Kami selalu berupaya untuk dapat memberikan layanan yang terbaik untuk seluruh mitra bisnis kami. Komitmen kami untuk dapat menjadi center of knowledge terkait dengan industri perasuransian tidak hanya diterapkan kepada masyarakat luas tetapi juga kepada mitra bisnis kami," ungkap Maria Elvida Rita Dewi, Direktur Keuangan dan Aktuaria.
"Kami ingin seluruh mitra kami memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama mengenai industri perasuransian. Komitmen ini pula yang menjadi salah satu faktor terselenggaranya acara Indonesia Re Actuarial Seminar 2023. Dalam Indonesia Re Actuarial Seminar 2023, kami akan membahas mengenai produk Individual Health, Group Health, dan Group Term Life,” lanjut dia.
Lebih lanjut Vida menyampaikan bahwa acara utama Indonesia Re Actuarial Seminar 2023 adalah pemaparan materi dari para narasumber yang memiliki expertise di bidang Aktuaria, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan engagement activity lainnya.
“Kami berharap dengan terselenggaranya Indonesia Re Actuarial Seminar 2023 dapat meningkatkan wawasan perusahaan asuransi jiwa. Selain itu, kami juga berharap acara Indonesia Re Actuarial Seminar dapat menjadi pemicu terciptanya acara-acara serupa yang dapat meningkatkan wawasan tentang industri perasuransian,” pungkas Vida.
Advertisement