Federasi Pilot Indonesia (FPI) mengkhawatirkan keberadaan pilot asing yang bekerja pada maskapai penerbangan Indonesia hanya untuk memenuhi syarat latihan dari sekolah penerbangnya.
Wakil FPI Ali Nahdi menyaran, sebaiknya perusahaan maskapai penerbangan merekrut pilot asing sesuai dengan kapasitasnya, lebih baik merekrut pilot yang berasal dari dalam negeri.
"Kalau memang belum perlu jangan ambil pilot asing kebanyakan. Kebanyakan mereka datang cuma ambil rating training," kata Ali saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Ali menuturkan perekrutan pilot asing juga tidak didaftarkan ke FPI sehingga FPI tidak mengetahui jumlah pilot asing yang terbang di langit Indonesia, padahal FPI merupakan lembaga pilot nasional. Namun Ali tidak mempermasalahkan maskapai yang merekrut pilot asing jika memang dibutuhkan.
"Tidak apa-apa kalau butuh. Tapi ngambilnya yang ekspert dan ambil saja yang kita butuhkan," ungkapnya.
Ali mengakui keberadaan pilot yang berasal dari negeri sendiri masih relatif sedikit, sementra permintaan pelayanan jasa transportasi penerbangan terus meningkat,  Namun dalam pengambilan pilot asing Ali menyarankan agar merekrut pilot yang tidak hanya mencari jam terbang, namun merekrut pilot yang memang sudah punya jam terbang.
"Setiap pilot memang safety-nya. Sekarang memang perlu, tapi jangan kebanyakan. Saya rasa memang masih perlu," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Wakil FPI Ali Nahdi menyaran, sebaiknya perusahaan maskapai penerbangan merekrut pilot asing sesuai dengan kapasitasnya, lebih baik merekrut pilot yang berasal dari dalam negeri.
"Kalau memang belum perlu jangan ambil pilot asing kebanyakan. Kebanyakan mereka datang cuma ambil rating training," kata Ali saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Ali menuturkan perekrutan pilot asing juga tidak didaftarkan ke FPI sehingga FPI tidak mengetahui jumlah pilot asing yang terbang di langit Indonesia, padahal FPI merupakan lembaga pilot nasional. Namun Ali tidak mempermasalahkan maskapai yang merekrut pilot asing jika memang dibutuhkan.
"Tidak apa-apa kalau butuh. Tapi ngambilnya yang ekspert dan ambil saja yang kita butuhkan," ungkapnya.
Ali mengakui keberadaan pilot yang berasal dari negeri sendiri masih relatif sedikit, sementra permintaan pelayanan jasa transportasi penerbangan terus meningkat,  Namun dalam pengambilan pilot asing Ali menyarankan agar merekrut pilot yang tidak hanya mencari jam terbang, namun merekrut pilot yang memang sudah punya jam terbang.
"Setiap pilot memang safety-nya. Sekarang memang perlu, tapi jangan kebanyakan. Saya rasa memang masih perlu," pungkasnya. (Pew/Ndw)