Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Muliaman Darmansyah Hadad mulai memanggil sejumlah direksi BUMN. Salah satunya adalah PT Telkom Indonesia (Persero).
Dia mengatakan, pertemuan dengan Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah merupakan langkah awal perkenalan Danantara. Sebelumnya, Danantara juga sudah memanggil Direktur Utama BRI, Sunarso. Berikutnya, akan dijadwalkan dengan 5 BUMN lain yang akan masuk ke dalam kelolaan Danantara.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tadi ngobrol-ngobrol aja dengan nanti tentu saja dengan semuanya yang tujuh yang akan diserahkan ke Danantara, lebih banyak perkenalan sebenarnya," kata Muliaman Hadad di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Advertisement
Menurut dia, tidak ada hal khusus yang dibahas dengan para bos-bos BUMN itu. Namun, ada upaya komunikasi itu dijalankan secepatnya.
"Tidak ada hal-hal khusus, komunikasi pendahuluan saja, dan kita sepakat untuk follow up proses ini sesegera mungkin dan mudah-mudahan dengan perkenalan itu bisa lebih efektif saja, saya kira tidak ada hal-hal lain," jelas dia.
Muliaman menyebut Telkom Indonesia merespons positif pertemuan keduanya.
"Luar biasa kita terima kasih banyak informasi yang juga kita terima," tegasnya.
Dia berharap transisi 7 BUMN yang masuk ke Danantara bisa berjalan lancar. Terkait prosesnya nanti, Muliaman masih menunggu aturan. Diketahui, ada rencana perubahan regulasi yang akan mendasari model bisnis BP Danantara.
"Nanti ada perubahan peraturan yang kita propose sehingga nanti peralihan ini bisa berjalan dengan dukungan legal yang kuat," ucap dia.
Panggil Dirut BUMN
Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) memanggil sejumlah BUMN yang rencananya akan masuk kelolaannya, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pertemuan tersebut jadi langkah awal.
Wakil Kepala Danantara, Kaharuddin Djenod mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan model badan baru tersebut. Secara paralel, dia menggelar pertemuan dengan para BUMN.
"Jadi, ini adalah pertemuan untuk perkenalan sebenarnya," kata Djenod, di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
"Sementara Danantara melakukan persiapan-persiapan formalitas, kemudian kita ingin juga mengenal lebih lanjut dengan BUMN-BUMN yang akan bergabung dengan Danantara," dia menambahkan.
Menurut dia, pertemuan dengan BUMN itu untuk bertukar informasi soal rencana kerja keduanya sebelum resmi bergabung. Djenod menyebut, BRI memberikan respons positif setelah pertemuan tersebut.
Diketahui, pertemuan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam. Kemudian, pada pukul 11.30 WIB, Direktur Utama BRI, Sunarso dan Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto meninggalkan lokasi pertemuan.
"Sangat positif. Sangat positif setelah mengetahui bahwa kita akan bergerak seperti apa dan kita semuanya, Danantara, BRI, sangat-sangat mendukung visi Presiden untuk membangun Indonesia yang kuat," ujar dia.
Advertisement
Jadi Semakin Besar
Djenod menyampaikan, Danantara akan semakin besar usai BRI bergabung dengan badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
"Ini khusus perkenalan dulu, ya. Menjelaskan Danantara kepada BRI. BRI kemudian juga memperkenalkan diri dan menjelaskan apa sih kelebihan-kelebihan BRI, dan ternyata itu luar biasa ketika akan digabungkan," urai Kaharuddin Djenod.
Prabowo Ingin Danantara Saingi Temasek, Mampukah?
Sebelumnya, Presiden Pabowo Subianto membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Saat ini Danantara sudah menjalankan tugasnya dengan mengadakan pertemuan bersama Direksi Bank BRI. Diketahui, BRI merupakan salah satu anggota Danantara.
Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang mengatakan, Danantara tengah mengenalkan visi misi termasuk kepada anggota yaitu BRI.
"Sangat positif setelah mengetahui bahwa kita akan bergerak seperti apa dan kita semuanya Danantara, BRI sangat-sangat mendukung visi Presiden (Prabowo Subianto) untuk membangun Indonesia," kata Kaharuddin kepada awak media di Kantor Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Dia mengatakan, pembentukan Danantara sebagai badan pengelolaan investasi Danantara yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Nantinya Danantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
"Maka Danantara adalah penggabungan keduanya. Temasek dan GIC itu digabungkan menjadi satu bentuk besar, raksasa, dan dinamakan Danantara. Di mana ide ini adalah ide Presiden langsung, dan nama Danantara juga dari Presiden langsung," beber dia.
Disebutkannya, Danantara memiliki perbedaan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) sebagai sovereign wealth fund (SWF) pertama di Indonesia yang dibentuk Presiden Jokowi pada 2020 lalu. Kaharuddin mengatakan, pengelolaan investasi yang dilakukan oleh Danantara akan jauh lebih besar.
"Ini jauh lebih penamanya INA yang di-expand. INA yang di-besarkan. Jauh lebih besar," bebernya.
Meski demikian, dia enggan menyebut lebih detail terkait teknis operasional Danantara. Saat ini, pihaknya masih fokus melakukan pembahasan bersama perusahaan BUMN lainnya.
Setali tiga uang, Direktur Utama BRI Sunarso memilih bungkam meninggalkan awak media di sesi doorstop. Saat dikonfirmasi awak media, dirinya justru bergegas meninggalkan lokasi.
Advertisement