Cara Dongkrak Daya Saing UMKM ala BUMN

Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi cara BUMN untuk membantu peningkatan daya saing UMKM, terutama untuk memasarkan hasil produksi UMKM selama Ramadan 2025.

oleh Septian Deny Diperbarui 26 Apr 2025, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 17:30 WIB
Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG)
Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi cara BUMN untuk membantu peningkatan daya saing UMKM, terutama untuk memasarkan hasil produksi UMKM selama Ramadan 2025.... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jakarta Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Kabupaten Rembang (RB Rembang) yang dikelola oleh anak usahanya, PT Semen Gresik, pada bulan Ramadan 2025 ini terus berupaya membantu peningkatan daya saing UMKM, terutama untuk memasarkan hasil produksi UMKM selama Ramadan 2025.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penjualan beragam hasil produksi UMKM yang sudah dikemas dalam bentuk hampers ini merupakan program tahunan yang dijalankan secara rutin menjelang perayaan Idulfitri. Masyarakat dapat membelinya di Galeri RB Rembang, maupun secara daring melalui platform digital seperti WhatsApp dan e-commerce milik RB Rembang. 

Sebanyak 173 UMKM binaan RB Rembang yang terlibat dalam program ini bergerak di bidang makanan, minuman, fesyen, batik, hingga kerajinan tangan. Seluruh produk yang ditampilkan dalam hampers ini telah melewati proses kurasi secara menyeluruh untuk memastikan mutu dan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan pasar.

“Alhamdulillah, program tahunan ini selalu mendapat sambutan positif yang terlihat dari jumlah pesanan masyarakat. Ini menjadi motivasi bagi SIG untuk menciptakan program-program lain yang lebih kreatif dan inovatif untuk mendongkrak penjualan produk UMKM, serta dengan dukungan yang berkelanjutan, menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah,” ujar Vita Mahreyni.

Pemilik usaha makanan ringan dengan merek Keriyes, Widya Wijaya (41 tahun) merasakan dampak positif lantaran produk-produknya turut serta dalam program tersebut. Produk Keriyes seperti krispi teri nasi, krispi cumi, rengginang ketawa, krispi rumput laut, dan amplang bandeng menjadi salah satu produk terlaris dalam program tersebut. “Selama Ramadan tahun ini, saya bisa menjual produk Keriyes hingga sekitar Rp5,5 juta. Alhamdulillah, cukup membantu penjualan di momen jelang Idulfitri kemarin,” ujar Widya Wijaya.

Pria asal Desa Pangkalan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang ini mengaku kehadiran RB Rembang memberikan banyak manfaat bagi pengembangan usahanya. “Peran RB Rembang cukup signifikan dalam pengembangan Keriyes.

Selain pendampingan dan pelatihan, masih ada studi banding ke RB lain. Sehingga bisa meningkatkan daya saing, akses pasar dan penjualan juga semakin luas. Kami juga berkesempatan ikut serta dalam pameran seperti Bazar UMKM di Sarinah pada tahun 2023 lalu,” imbuh Widya Wijaya.

Bawa 495 UMKM Naik Kelas, Rumah BUMN Rembang Serap 1.869 Tenaga Kerja

Rumah BUMN Rembang
Selain pendampingan secara menyeluruh, Rumah BUMN Rembang tak hanya berhasil membantu ratusan pengusaha lokal sukses mengembangkan bisnisnya, tapi juga menciptakan lapangan kerja bagi 1.869 orang warga masyarakat.... Selengkapnya

Sebelumnya, kontribusi Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama anak usahanya, PT Semen Gresik, telah memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan 495 UMKM dalam peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Selain pendampingan secara menyeluruh, RB Rembang tak hanya berhasil membantu ratusan pengusaha lokal sukses mengembangkan bisnisnya, tapi juga menciptakan lapangan kerja bagi 1.869 orang warga masyarakat.

Seperti yang dirasakan oleh Bella Ayu Paramitha, pemilik usaha Batik Sekar Mulyo asal Rembang, Jawa Tengah, yang mengaku bersyukur dapat menjadi bagian dari RB Rembang. Bagi wanita yang akrab disapa Bella ini, Rumah BUMN Rembang memainkan peranan penting dalam memajukan usaha batik tulisnya. Sejak bergabung pada 2020, RB Rembang telah menjadi wadah untuk mengasah kemampuannya dalam berbisnis, mulai dari branding produk, hingga perluasan pasar melalui digital marketing dan penjualan secara online di market place.

“Di RB Rembang, kami juga dibekali pengetahuan metode administrasi yang efektif dan manajemen keuangan. Bahkan, kami dibantu membangun jaringan dengan sesama pegiat UMKM. Semua itu membuat kami lebih termotivasi untuk terus maju dan memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitar kami,” kata Bella.

Bella mengungkapkan, usaha yang dimulai pada 2009 dengan modal awal sebesar Rp35 juta dan dibantu 5 orang karyawan itu kini telah banyak mengalami perkembangan. Tidak hanya menjual produk dalam bentuk kain, Batik Sekar Mulyo juga menyediakan produk pakaian jadi dengan harga berkisar dari Rp250 ribu hingga Rp15 juta. Dari  sisi omzet, sedikitnya Bella bisa meraup Rp100 juta per bulan.

 

Keahlian di Bidang Produksi Batik

Kreasi Batik Tanah Liek Ayesha yang Tak Lekang Waktu
Perajin mewarnai kain batik di rumah produksi batik tanah liek Ayesha Collection di Padang, Sumatera Barat, Kamis (25/11/2021).... Selengkapnya

Dalam menjalankan usahanya, Bella turut melibatkan banyak warga setempat yang memiliki keahlian di bidang produksi batik. Saat ini, Batik Sekar Mulyo tercatat memiliki 35 karyawan yang bekerja di workshop, di mana 5 di antaranya merupakan disabilitas.

Selain itu Bella juga memperkerjakan 150 pekerja lepas untuk produksi di luar workshop. Mereka tersebar di sejumlah desa di Rembang, Jawa Tengah, antara lain Desa Babagan di Kecamatan Lasem, serta Desa Tuyuhan, Desa Karaskepoh, Desa Gemblengmulyo dan Desa Pandan, di Kecamatan Pancur.

“Terima kasih untuk SIG dan Semen Gresik. Kehadiran RB Rembang sangat membantu UMKM untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing sehingga dapat maju dan berkembang. Semoga sukses selalu agar dapat membantu lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha lokal, serta membantu ekonomi masyarakat luas,” ujar Bella.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya