Rute penerbangan pesawat Singapura-New York adalah jalur terpanjang dunia tanpa transit selama 18,5 jam. Cuma Singapore Airlines (SQ) yang punya penerbangan panjang ini.
Namun sayang, penerbangan penuh gengsi itu harus ditutup. Menurut CNBC, Jumat (22/11/2013) penerbangan bertarif US$ 8.800 atau setara Rp 103 juta akan ditutup pekan ini.
Menurut Centre for Asia Pacific Aviation (CAPA), penerbangan eksklusif tanpa transit ini memang telah memberikan keuntungan bagi maskapai Singapura tersebut termasuk membantunya memenangkan dan mengelola jasa penerbangan perusahaan.
Advertisement
"Ada kemewahan dan prestise tersendiri mengoperasikan penerbangan non-stop terpanjang di dunia, tapi pada akhirnya biaya operasional yang menjulang tinggi tak bisa diabaikan begitu saja," ungkap CAPA dalam laporan tertulisnya tentang perjalanan jarak jauh.
Tapi sayang, meski memilih untuk melayani kelas bisnis dan menentukan biaya lebih tinggi daripada layanan serupa di pasar yang sama, tapi keuntungannya tak cukup untuk menutupi biaya operasional yang terlalu tinggi.
Pada 2008, Singapore Ailines mengkonfigurasi ulang pesawat A340-500 yang digunakan untuk melayani rute penerbangan langsung ke New York. Jumlah kapasitasnya menjadi 100 kursi kelas bisnis, dari kapasitas awal sebanyak 117 kursi kelas ekonomi premium dan 64 kelas bisnis.
Menurut data dari International Air Transport Association, sepanjang 2008, kelas premium menerima 9,5% dari total penumpang. Angka tersebut lebih tinggi dari 8% saat ini.
"Dengan tingginya harga bahan bakar sekarang, meraup untuk dari penerbangan jarak jauh seperti ini nyaris mustahil bahkan saat menambah penumpang kelas premium di dalamnya," ungkap CAPA dalam laporannya. (Sis/Igw)
Baca Juga:
SQ Airlines Stop Penerbangan Terpanjang Dunia Singapura-New York
Pebisnis Kecewa Penerbangan Prestisius Singapura-New York Hilang