Tiga Alasan Gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Kurang Tajam, STY Belum Temukan Solusi!

Pelajari fakta-fakta mengenai rendahnya produktivitas gol Timnas Indonesia selama Piala AFF 2024.

oleh Fardi Rizal diperbarui 23 Des 2024, 11:38 WIB
Diterbitkan 23 Des 2024, 11:38 WIB
Timnas Indonesia Vs Filipina Piala AFF 2024
Kesebelasan utama Timnas Indonesia menghadapi Filipina di Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 21 Desember 2024.

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia meninggalkan sejumlah catatan kurang memuaskan di lini serang setelah gagal mencapai babak semifinal Piala AFF 2024. Tim Garuda menghadapi tantangan besar dalam mencetak gol selama turnamen ini berlangsung.

Perjalanan Timnas Indonesia terhenti di babak penyisihan setelah kalah 0-1 dari Timnas Filipina dalam pertandingan penentu Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu malam, 21 Desember 2024 WIB.

Dalam pertandingan ini, tim yang diasuh oleh Shin Tae-yong menunjukkan satu pekerjaan rumah yang sangat penting di lini depan. "Skuad Merah Putih sangat kesulitan untuk menghasilkan gol," menjadi masalah utama yang dihadapi. Kondisi ini juga sering terlihat dalam beberapa kesempatan sebelumnya.

Timnas Indonesia tampak kehilangan cara untuk membobol gawang Filipina dan hanya mengandalkan lemparan jarak jauh dari Pratama Arhan untuk mencoba peruntungan. Berikut ini adalah ulasan dari Bola.com.

Jumlah Gol Sedikit

Timnas Indonesia Vs Filipina Piala AFF 2024
Rafael Struick dari Timnas Indonesia mencoba mengatasi Michael Tribaco Kempter dari Filipina dalam pertandingan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo.

Tim nasional Indonesia adalah salah satu tim yang belum menunjukkan performa impresif dalam hal mencetak gol di babak penyisihan Grup B Piala AFF 2024. Pasukan Garuda menghadapi kesulitan untuk membobol gawang lawan.

Dalam empat pertandingan yang dilakoni, tim yang diasuh oleh Shin Tae-yong hanya berhasil mencetak empat gol. Tiga gol di antaranya tercipta saat melawan Laos dengan hasil imbang 3-3. Sementara itu, satu gol lainnya terjadi akibat kesalahan kiper Myanmar, Zin Nyi Nyi Aung, yang mencetak gol bunuh diri.

Dengan demikian, ada dua pertandingan di mana tim Merah Putih gagal mencetak gol, yaitu ketika mereka kalah 0-1 dari Vietnam dan mengalami kekalahan dengan skor yang sama saat melawan Filipina pada pertandingan terakhir Grup B.

Kontribusi Pertahanan Belakang

Timnas Indonesia Vs Laos Piala AFF 2024
Muhammad Ferarri, pemain Timnas Indonesia, merayakan golnya ke gawang Laos dalam pertandingan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/12/2024).

Salah satu aspek menarik dari perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 adalah kemunculan sejumlah bek yang berhasil menyumbangkan gol dalam empat pertandingan di Grup B. Kontribusi para bek ini menjadi sorotan karena biasanya posisi tersebut lebih fokus pada pertahanan, namun kali ini mereka mampu memberikan dampak di lini depan.

Pemain yang paling menonjol adalah Muhammad Ferarri. Sebagai kapten Timnas Indonesia, ia mencetak dua gol ketika melawan Laos. "Ini membuat bek Persija Jakarta itu jadi pemain yang paling produktif," sebuah pencapaian yang luar biasa untuk seorang bek. Performanya menunjukkan bahwa ia tidak hanya mampu mengawal lini pertahanan dengan baik, tetapi juga memberikan ancaman serius bagi lawan di depan gawang.

Selain itu, ada juga Kadek Arel yang berhasil mencetak satu gol dalam pertandingan yang sama. Sayangnya, tidak ada pemain lain dari skuad Merah Putih yang berhasil menambah gol di Piala AFF 2024 ini. Meski demikian, kontribusi dari para bek ini memberikan harapan baru bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi pertandingan selanjutnya, menunjukkan bahwa potensi gol bisa datang dari berbagai posisi di lapangan.

Jumlah Gol Terbatas

Timnas Indonesia Vs Laos Piala AFF 2024
Kadek Arel dari Timnas Indonesia merayakan gol penyeimbang 1-1 melawan Laos dalam pertandingan Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo.

Salah satu catatan penting yang perlu diperhatikan adalah kesulitan pemain Timnas Indonesia dalam mencetak gol melalui skema permainan terbuka atau open-play. Hal ini disebabkan karena sebagian besar gol yang tercipta berasal dari set-piece atau bola mati.

Contohnya, dua gol yang dicetak oleh Kadek Arel pada menit ke-12 dan Muhammad Ferarri pada menit ke-18 dalam pertandingan melawan Laos, berawal dari lemparan ke dalam yang dilakukan oleh Pratama Arhan. Sementara itu, gol ketiga yang dicetak oleh Ferarri dalam pertandingan melawan Laos terjadi melalui situasi sepak pojok yang dieksekusi oleh Dony Tri.

Kondisi serupa juga terjadi ketika Timnas Indonesia mencetak gol ke gawang Myanmar. Gol tersebut tercipta saat Asnawi Mangkualam memanfaatkan kemelut di depan gawang, yang akhirnya mengakibatkan gol bunuh diri oleh kiper lawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya