Liputan6.com, Nyon - UEFA sebagai induk organisasi sepak bola tertinggi di Eropa menjatuhkan sanksi untuk Presiden FIGC (Federasi Sepak Bola Italia), Carlo Tavecchio, terkait ucapan rasis yang dilontarkannya beberapa waktu lalu. Pria berumur 71 tahun itu tak boleh terlibat dalam kongres yang diadakan UEFA dalam jangka waktu enam bulan.
Tavecchio pernah mengatakan bahwa pemain asal Afrika datang ke Liga Italia Serie A hanya bermodalkan makan pisang. Ucapannya tersebut langsung ditanggapi serius sejumlah pihak. Meski sudah meminta maaf, Tavecchio tetap dihukum UEFA.
"Tavecchio telah menerima arahan dari Inspektur Disiplin UEFA, yang memintanya untuk tidak berpartisipasi dalam Kongres UEFA hingga 24 Maret 2015. Tavecchio juga tak diizinkan masuk atau ditunjuk menjadi anggota komite-komite UEFA manapun dalam periode enam bulan," demikian bunyi pernyataan UEFA lansiran situs resmi FIGC.
Kasus ini tentunya mencoreng nama baik Tavecchio dan sepak bola Italia. Kala sedang gencar memerangi aksi rasisme, Tavecchio justru membuat kesalahan lewat ucapannya. Padahal, kursi jabatan yang diduduki Tavecchio sebagai Presiden FIGC terbilang masih hangat.
Tavecchio mengisi posisi tersebut pada Agustus 2014. Dalam pemilihan ia berhasil mengalahkan pesaingnya yang juga mantan punggawa AC Milan dan Gli Azzurri, Demetrio Albertini. Carlo Tavecchio unggul setelah mendapatkan total suara sebanyak 63,63 persen. Sementara Albertini hanya memiliki raihan 33,95 persen suara.
Â
Baca juga:
Advertisement
Katalunya Merdeka, Barcelona Dilarang Main di Spanyol
4 Serangan Roy Keane untuk Manchester United
Kiper Arsenal Sebut Chelsea Pantas Jadi Juara