PT Liga: Sudah Tepat Tim Bubarkan Skuat, Siapa Menyusul?

Persela Lamongan menjadi pengagas. Disusul tiga tim dari Divisi Utama.

oleh Risa Kosasih diperbarui 12 Mei 2015, 14:16 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2015, 14:16 WIB
Detik-detik Kemenangan Persib di Final ISL 2014
Sejumlah pemain Persib Bandung berdoa saat laga adu penalti melawan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, (7/11/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kisruh PSSI-Menpora yang berujung pada mandeknya kompetisi membuat sejumlah tim rama-ramai membubarkan skuat. Tujuannya untuk menghemat biaya operasional.

Menurut Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor menyatakan klub telah mengambil langkah tepat.  Persela Lamongan menjadi penggagas. Laskar Joko Tingkir menjadi tim pertama yang memulangkan pemain. Rugi miliaran menjadi alasan utama manajemen Persela.

Langkah tersebut disusul tiga tim seperti tim Divisi Utama, Persis Solo, PSS Sleman dan Persiba Bantul. Belakangan, rumor yang berkembang, Persebaya Surabaya bakal melakukan langkah serupa.

"Itu adalah opsi terbaik bagi seluruh klub dan mereka harus melakukannya. jangan sampai pengeluaran terus berjalan sedangkan kompetisi belum ada," kata Tigor dalam sambungan telepon kepada Liputan6.com pada Selasa (12/5/2015) pagi.

PT Liga Indonesia sendiri bakal menggelar RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/5/2015) besok."Ada dua poin penting yang jadi pembicaraan, termasuk opsi menggulirkan liga kembali sekitar bulan September-Oktober nanti," kata Tigor.

"Bicara kompetisi dari sudut pandang PT Liga berarti membahas pengembangan atau development program-program kami. Bila kompetisi dihentikan, berarti anggaran dan persetujuan dengan klub-klub pemegang saham distop. Itu yang bakal di bahas," tutur Tigor.

Dia pun menambahkan, kompetisi baru belum tentu bergulir pada September hingga Oktober mendatang. "Nanti bakal ada RUPS lagi."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya