Komisi X DPR Bakal Bantu Rencana Gelar MotoGP di Indonesia

Hadir pula perancang sirkuit kenamaan Herman Tilke saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi X DPR.

oleh Risa Kosasih diperbarui 18 Jun 2015, 11:42 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 11:42 WIB
Moto Gp
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi X DPR RI Moreno Soeprapto mengatakan keuntungan menggelar balapan MotoGP di Indonesia bisa diraup dari berbagai sektor. Oleh karena itu, Komisi X mendukung rencana Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Menjadi tuan rumah MotoGP adalah momentum, selain menghasilkan devisa negara dari segi pariwisata atau sport tourism, kita tak hanya ingin Indonesia dikenal sebagai negara dengan penjualan sepeda motor terbesar ketiga di dunia," kata Moreno kepada Liputan6.com, usai Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Tinton Suprapto, Direktur Utama Sirkuit Sentul, Rabu (17/6) malam.

Moreno juga menambahkan, ajang balapan internasional yang akan digelar di tanah air juga sebagai sarana edukasi berkendara yang baik dan aman atau safety riding. "Tingkat kecelakaan motor di sini rata-rata dari umur 17 sampai 35 tahun. Kita ingin hal-hal yang miris ini direduksi, lewat melihat penampilan-penampilan pebalap di MotoGP," pungkas Moreno.

Dalam RDPU tersebut, hadir pula perancang sirkuit kenamaan, Hermann Tilke. Nama Tilke sudah tak asing lagi di dunia balap. Sebagai perancang Sirkuit Sentul, pria asal Jerman tersebut juga telah merancang sejumlah arena balap seperti Sirkuit Sepang di Malaysia, Yas Marina di Abu Dhabi (UEA), Catalunya di Spanyol, hingga Lippo Village International Formula Circuit di Karawaci, Tangerang, Indonesia pada 2008.

"Dengan adanya MotoGP di Indonesia akan menambah pemasukan pajak dan menyerap tenaga kerja. Saya yakin perbaikan untuk Sirkut Sentul dapat dilakukan," kata Tilke.

Sepaham dengan Tilke, Tinton menambahkan pemerintah punya porsi sendiri untuk mewujudkan ajang balapan ini bisa terlaksana."Ini merupakan ajang promosi untuk Indonesia. Kami tidak akan merepotkan pemerintah, tapi tanpa dukungan pemerintah, kita tidak bisa jalan," tutur Tinton.

"Ini merupakan suatu impian dan kalau tercapai akan sangat luar biasa," pungkas Tinton. (Ris/Def)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya