Liputan6.com, Jakarta Perubahan sistem pertandingan pada babak penyisihan grup terjadi di Piala Presiden 2015. Adu penalti yang seharusnya dilakukan bila dua tim meraih hasil seri sepanjang babak normal akhirnya dihapus.
Hasani Abdulgani selaku CEO Mahaka Sports and Entertainment mengatakan awalnya pihaknya ingin menerapkan format yang berbeda pada turnamen ini. Setiap tim yang bermain imbang di babak penyisihan akan menentukan pemenang lewat adu penalti.
Tim yang menang akan mendapat dua poin dan yang kalah satu poin. Sedangkan bagi tim yang menang langsung tetap mendapat 3 poin dan yang kalah tidak dapat poin.
"Dari pihak televisi ada permintaan agar adu penalti di babak penyisihan ditiadakan karena memakan banyak waktu," kata Hasani saat berkunjung ke kantor Liputan6, Jumat (28/8/2015).
"Namun untuk water break dan pergantian enam pemain masih berlaku," beber Hasani.
Pihak penyelenggara memang memberlakukan water break di setiap laga. Masing-masing tim diberi kesempatan untuk minum di pinggir lapangan selama 3 menit di babak pertama dan babak kedua.
Sedangkan untuk pergantian pemain, masing-masing tim hanya boleh mengganti pemain sebanyak tiga kali. Namun untuk masing-masing pergantian boleh memasukkan dua pemain sekaligus.
"Tapi kalau di pergantian pertama hanya menurunkan satu pemain saja, maka sisah jatah pergantiannya bukan lima pemain tapi tinggal 4 lagi," beber Hasani.
Piala Presiden sendiri akan dimulai, Minggu (30/8/2015). Partai pembuka akan mempertemukan tuan rumah Grup C, Bali United vs Persija Jakarta. Acara pembukaan juga rencananya akan dihadiri oleb Presiden RI, Joko Widodo.(Ian/Mco)