Liputan6.com, Jakarta Eks winger Sunderland dan Manchester City, Adam Johnson bakal menyesali tindakan bodohnya yang sudah meniduri dan melakukan pelecehan terhadap gadis di bawah umur. Seperti dilansir The Sun, Johnson dinyatakan bersalah dan bakal dipenjara 10 tahun karena kasus itu.
Baca Juga
- Sedihnya Rashford Tak Kebagian Mobil Gratis di MU
- Diskusi Sepak Bola Ricuh, Menpora Minta Polisi Bertindak
- 5 Pemain Ini Musuh Fans Sendiri
Winger berusia 28 tahun itu tampak terkejut dan langsung pucat mendengarkan vonis yang diterimanya di pengadilan Bradford Crown. Pengadilan dikabarkan bakal menunda sanksi agar eks pemain timnas Inggris itu bisa pamitan dengan putri kecilnya, Ayla.
"Ini pelanggaran serius. Saya akan memberimu kelonggaran penundaan hukuman sehingga Anda bisa lebih tenang dan ucapkan selamat tinggal kepada putri Anda," ujar hakim Jonathan Rose kepada Johnson seperti dikutip The Sun.
"Saya bakal tetapkan hukuman sehingga Anda tak bisa lihat putri Anda untuk beberapa waktu."
Menyedihkan. Momen yang mungkin sulit diterima Johnson karena harus mendapatkan vonis begitu lama. Usai persidangan, terjadi kericuhan antara polisi, fotografer dan keluarga Adam Johnson.
Wartawan berusaha mengorek jawaban apakah Johnson akan minta maaf kepada gadis berusia 15 tahun yang jadi korbannya. Namun Johnson tetap tutup mulut.
"Saya merasa hancur. Saya berharap Adam menyadari rasa sakit dan kerusakan yang sudah diperbuatnya," ujar sang korban yang tak disebutkan namanya.
The Sun mengungkapkan jika Johnson memang dikenal sebagai maniak sek. Di ruang ganti pemain, tak jarang dia memamerkan foto-foto wanita telanjang atau menonton film porno.
Advertisement
Rekannya di Sunderland dikabarkan tahu dengan kebiasaan Johnson kencani wanita muda. Namun tak ada yang menyangka jika Johnson lakukan phedofilia.
Konyolnya, masih dilansir The Sun, saat masa persidangan 14 hari di pengadilan Bradford Crown, Johnson dikabarkan sempat mengirim sms kepada setidaknya empat fan muda. Pacarnya Stacey Flounders begitu sabar hadapi kelainan yang diidap Johnson.