Cassano: Pogba Tak Pantas Dibeli Mahal MU

Eks striker AC Milan, Antonio Cassano menilai publik terlalu berlebihan menilai Paul Pogba dan Mario Balotelli.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 28 Apr 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2017, 18:20 WIB
Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba. (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Milan - Eks striker AC Milan, Antonio Cassano menilai publik terlalu berlebihan menilai Paul Pogba dan Mario Balotelli. Cassano menganggap keduanya beruntung berada di bawah agen sekelas Mino Raiola.

Pogba menjadi pemain termahal di dunia setelah diboyong Manchester United dari Juventus dengan harga 120 juta euro atau Rp 1,5 triliun di awal musim ini. Jumlah tersebut memancing perdebatan.

Ada yang menilai, harga itu kemahalan. Sementara, ada juga yang menganggap harga tersebut pantas merujuk pada kontribusi Pogba di Juventus.

Selama berkarier bagi Juventus dari 2012/13, Pogba mempersembahkan 4 trofi Liga Italia, 2 trofi Copa Italia, dan 2 trofi Piala Super Italia. Posisinya di lini tengah pun relatif tak tergantikan meski nakhoda taktik berganti dari Antonio Conte ke Massimiliano Allegri.

Cassano, yang pernah bermain bagi AC Milan pada musim 2011/12, ternyata berada di pihak yang tak setuju dengan harga transfer Pogba.

"Apakah Pogba pantas dihargai demikian? Tidak buat saya. Jika dia memang pantas, berapa harga transfer Andres Iniesta saat seumuran Pogba," ujar Cassano seperti dilansir Forza Italian Football.

"Sementara untuk Balotelli, saya berharap yang terbaik untuknya dan dia bermain bagus di Liga Prancis. Tapi baik Pogba dan Balotelli beruntung, mereka diasuh oleh agen yang bagus seperti Mino Raiola," kata Cassano menambahkan.


Beda Nasib

Mario Balotelli
Mario Balotelli berpotensi kembali masuk Timnas Italia setelah tampil cemerlang bersama Nice. (AP Photo/Claude Paris)

Balotelli sebetulnya menempuh jejak karier berbeda dengan Pogba. Jika Pogba semakin menanjak, karier Balotelli sebaliknya.

Perilakunya yang urakan plus inkonsistensi penampilan di lapangan membuat Balotelli jadi pesakitan. Selepas sukses di Inter dan Manchester City, Balotelli berkelana ke Liverpool lalu AC Milan.

Tapi di dua klub itu, Balotelli lebih akrab dengan bangku cadangan ketimbang rumput lapangan. Alhasil, ia pun dilego ke klub Prancis, Nice. Di sini, Balotelli seolah menemukan sentuhannya kembali.

Dari total 20 penampilan, Balotelli telah membukukan 13 gol. Kontribusinya pun turut berjasa membuat Nice sementara bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya