Patahkan Rahang Sopir Taksi, Mantan Striker Arsenal Mengaku Ingin Lindungi Pacar

Nicklas Bendtner sebelumnya juga sempat terlibat keributan dengan sopir taksi saat masih di Arsenal.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 12 Sep 2018, 19:10 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 19:10 WIB
Nicklas Bendtner (© AFP 2009)
Arsenal's Danish forward Nicklas Bendtner celebrates scoring against Hull City during their English Premier League match on January 17, 2009 at The Kingston Communications Stadium, in Hull. AFP PHOTO/ PAUL ELLIS

Liputan6.com, Jakarta Mantan pemain Arsenal, Nicklas Bendtner akhirnya angkat bicara seputar insiden yang menimpanya. Pemain asal Denmark itu mengaku sedih atas kejadian memalukan tersebut.

"Minggu pukul 02.00 dinihari lalu, saya terlibat dalam episode yang sangat disayangkan. Saya tidak menyangka sampai seperti itu. Dan tentu saja saya sangat sedih akibatnya bisa separah itu,” kata Nicklas Bendtner seperti dilansir The Sun, Selasa (11/9/2018).

Bendtner telah dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh salah seorang supir taksi. Dalam laporannya, sopir itu mengaku telah menjadi korban penganiayaan Bendtner yang menyebabkan rahangnya patah. Insiden terjadi di Kopenhagen, Minggu dinihari. 

Polisi pun bergerak dan menangkap Bendtner keesokan harinya. 

Bukan kali ini saja Bendtner berulah. Saat memperkuat Arsenal, Bendtner juga pernah terlibat keributan dengan sopir taksi.  Saat kejadian, Bendtner dalam keadaan mabuk.

"Kepada fans dan penonton Rosenborg, saya sangat meneysali kejadian ini. Saya minta maaf dari hati saya terdalam kalau kita berada dalam situasi seperti ini hari ini,” kata Bendtner.

"Kepada rekan setim tersayang, saya menyesal kejadian ini bakal mencuri fokus di saat yang genting. Terima kasih sudah mengerti. ”Meski demikian, Bendtner membantah tuduhan kepadanya. Dia mengaku hanya berusaha membela diri dan kekasihnya tercinta.

"Saya bukan petarung, tapi saya hanya melindungi orang yang saya cintai dan itu di luar lapangan,” kata Bendtner.

 

 

Membela Pacar

Saat kejadian, Bendtner ternyata tidak sendiri. Dia tengah bersama kekasihnya, Philine Roepstorff. Dan tentu saja sang kekasih juga membela pemain berusia 30 tahun itu.

Lewat akun Instagram-nya, Roepstroff menuliskan kronologis kejadian versi dia.

"Sopir taksi itu berkendara di depan kami, keluar dari mobilnya dan melempar botol kepadaku,” tulis Roepstroff.

 
 
 
View this post on Instagram

Hej alle. Selv om det egentlig ikke var planen så har jeg brug for lige at forklare nogle ting omkring det der skete natten til søndag…. Aviserne skriver at taxachaufføren blev overfaldet af Nicklas, men det var ikke ligefrem det der skete. Klokken lidt over to ville Nicklas hjem og sove, mens jeg gerne ville blive lidt længere så det diskuterede vi stadig da vi satte os ind i en taxa ved Kongens nytorv. Det skulle være en helt kort tur over til Nicklas, men alligevel kørte chaufføren os to gange i en anden retning end vi bad om. Taxametret viste lidt over 50 kroner da vi i utilfredshed står af ved Nationalbanken og nægter at køre videre med chaufføren. Det får ham til at gå amok. Han laver en U vending og speeder efter os og råber ting som luder og bitch og kælling. Til sidst kører han ind foran os og springer ud af bilen og kaster en flaske imod mig. Den rammer ikke, men det er tæt på. Derefter farer han frem mod os og min mand slår ham en gang og rammer åbenbart meget uheldigt. Selvfølgelig skal man ikke slå, men det var ikke Nicklas der overfaldt nogen. Han blev forfulgt og forsvarede sig selv og mig. Hvor mange ville ikke have gjort det samme for sin kæreste? De kan sige og skrive hvad de vil - men at beskytte den man elsker når man føler sig truet er ikke forkert i mine øjne. Det var en situation mellem et kærestepar og en taxa chauffør - det har ikke været drengestreger eller dumheder - det har været selvforsvar og jeg tror alle andre havde reageret på samme måde.

A post shared by P H I L I N E P I (@philineroepstorff) on

 

"Tidak kena, tapi nyaris saja. Dia lalu menghampiri kami dan pacarku memukulnya. Memang orang tidak harusnya memukul, tapi bukan Nicklas yang duluan menyerang siapapun.” 

Menurut Roepstroff, pemukulan itu murni upaya membela diri.

Namun keterangan ini dibantah oleh jurubicara Dantaxi, perusahaan tempat korban bekerja. Mereka bahkan sudah memiliki bukti dari lapangan. "Semua dokumen bukti telah dikirimkan kepada polisi, termasuk rekaman kejadian itu. Dan itu berbeda dengan pernyataan mereka."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya