Jonatan Christie Memaparkan Penyebab Kekalahan dari Kento Momota di Final Japan Open 2019

Jonatan Christie kalah dua game langsung dari Kento Momota dalam perebutan gelar juara tunggal putra Japan Open 2019.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 28 Jul 2019, 14:25 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 14:25 WIB
Jonata Christie - Japan Open 2019
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menjadi runner up Japan Open 2019 setelah kalah dari andalan tuan rumah Kento Momota di final, Minggu (28/7/2019), (foto: PBSI)

Liputan6.com, Tokyo - Jonatan Christie harus puas menjadi runner up Japan Open 2019. Tunggal putra Indonesia tersebut kalah dari andalan tuan rumah, Kento Momota.

Jonatan takluk dua game langsung dari Momota pada laga final Japan Open 2019 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Minggu (28/7/2019) siang WIB. Ia kalah 16-21 dan 13-21 dalam waktu 45 menit.

Mengawali laga, Jonatan dapat mengimbangi permainan Momota. Permainan relinya dan pukulan netting sering mendapatkan poin. Namun, Momota kemudian mengubah strategi dengan bermain lebih menyerang.

"Di babak awal saya sudah siap main siap capek dan nggak mudah untuk mematikan lawan. Tetapi, pertandingan ini sangat membuat dia (Momota) emosional. Tadi dia memberi pernyataan setelah bertanding sambil menangis, mungkin dia benar-benar mempersiapkan diri lebih baik dari saya," ucap Jonatan usai pertandingan.

Meski gagal menjadi juara di Japan Open 2019, Jonatan puas dengan penampilannya di sepanjang turnamen level super 750 tersebut. "Hanya hari ini saja yang saya nggak puas, karena saya tidak bisa mengontrol permainan saya," ucapnya.

 

 

Banyak Catatan

Jonata Christie - Japan Open 2019
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mencoba mengembalikan bola saat menghadapi andalan tuan rumah Kento Momota di final Japan Open 2019, Minggu (28/7/2019). (foto: PBSI)

Jonatan mengaku masih banyak yang harus dibenahi dalam permainannya. "Saya banyak kesalahan sendiri dan kurang sabar untuk meladeni permainan Momota," ujarnya.

"Kita tahu Momota memiliki defense dan serangan yang sangat baik. Dia juga sabar serta teliti untuk kapan harus reli kapan, menyerang, menggunakan stroke, dan pukulan itu."

Saya sedikit kurang mengimbangi permainan dia.

Banyak catatan dari penampilan saya hari ini, terutama saya harus lebih ulet dan lebih sabar, lebih fokus bagaimana caranya pertahanan dan serangannya diperbaiki lagi," papar Jonatan.

Olimpiade Tokyo 2020

Jonatan saat ini menempati peringkat tujuh dunia. Pemain yang akrab disapa Jojo itu berpeluang tampil di Olimpiade Tokyo pada 2020.

"Saya belum pernah main di olimpiade, menurut senior-senior saya, pressure nya lebih besar, tidak sama dengan turnamen world tour," ucap peraih medali emas Asian Games 2018 itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya