Liputan6.com, Pandeglang- Para peserta Rhino Cross Triathlon yang akan dihelat pada Sabtu dan Minggu (29/9/2019) bakal menghadapi trek yang lebih berat. Rhino Cross Triathlon sendiri merupakan bagian dari Festival Tanjung Lesung yang sudah dibuka Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Jumat (27/9/2019).
Menurut Race Director Taufik Hidayat, tingkat kesulitan trek lomba di Rhino Cross Triathlon yang melombakan renang, bersepeda dan lari ini meningkat sekitar 50 persen. Selain itu, BMKG memberikan dukungan penuh untuk kelancaran lomba.
"Rute tahun ini banyak berubah, ini juga masukan dari peserta. Jarak kini lebih jauh, rute benar-benar satu putaran tidak ada looping lagi. Tantangannya 50 persen lebih berat," ujarnya.
Advertisement
"Dulu rutenya turun sekarang dibuat menanjak. Soalnya rute turun juga risikonya besar. Peserta tentu persiapan juga berbeda. Strategi juga beda. Hanya peserta yang tahan panas bisa menang di sini."
Rhino Cross Triathlon digelar dalam 2 kategori yaitu Kategori Rhino yang melombakan nomor renang 1000 meter, balap sepeda 20 kilometer dan lari 10 kilometer serta kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer dan lari 5 kilometer. Sedangkan pada Rhino Mountain Bike XCM akan dipertandingkan kategori-kategori; Women Open, Men Open, Men Junior dan Men Master.
Sedangkan Rully Lasahido sebagai Managing Director PT Banten West Java mengatakan kondisi di resort Tanjung Lesung saat ini sudah hampir 90 persen pulih. Seperti diketahui resort ini dihantai tsunami dan gempa pada 22 Desember 2018 lalu.
"Apakah banyak trek lomba rusak? Daerah timur Tanjung Lesung sama sekali tidak tersentuh tsunami. Itulah yang membuat kami punya banyak keyakinan untuk tetap menggelar Rhino Cross Triathlon," ujarnya.
Peserta
Peserta yang mengikuti Rhino Cross Triathlon dan Rhino Mountain Bike XCM datang dari beragam profil. Dikabarkan ada 6 atlet nasional triathlon, penghobi dan juga pelatih yang mengikuti event ini.
Atlet nasional yang ikuti Mountain Bike Cross Country Marthon misalnya ada Zaenal Fanani dan Rafika M Farishi. Untuk non pelatnas yaitu Noviana dan Rohidah.
Sedangkan atlet nasional non pelatnas diantaranya Sugianto, Deni Ari Yulianto dan Chandra Rafsanjani. Untuk atlet triathlon nasional yaitu Oky Rohmat, Ady Jukardy dan Wahyu Riyanti. Peserta dari luar negeri juga turut hadir. Tercatat ada 7 negara yang ikut serta.
"Rhino Cross Triathlon tahun ini juga dibantu teman-teman dari BMKG yang akan terus memberitahukan kondisi cuaca secara real time," ujar Rully.
BMKG memberikan dukungan penuh dalam acara Festival Tanjung Lesung dan Rhino Cross Triathlon 2019 dengan membuka stasiun mini BMKG dan secara khusus memasang tiga perangkat monitor yang memantau status permukaan air laut, iklim dan kegempaan. Perangkat ini dipasang di Pangrango Restaurant, di Tanjung Lesung Beach Hotel. Ada petugas berjaga 24 jam.
Advertisement
Pembukaan
Sebelumnya, Menpar RI Arief Yahya membuka secara resmi perhelatan akbar Festival Tanjung Lesung dengan melakukan tradisi seremonial penumbukan lesung didampingi oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Direktur PT. Jababeka Tbk., Basuri Tjahaja Purnama dan Direktur Utama PT. Banten West Java (Pengelola KEK pariwisata Tanjung Lesung), Poernomo Siswoprasetijo di kawasan Lalassa Beach Tanjung Lesung.
Upacara pembukaan Festival Tanjung Lesung, acara bertema sport tourism & culture kebanggaan masyarakat Banten yang masuk dalam Kalender 100 Event Nasional dimeriahkan oleh pertunjukan tarian kolosal bertajuk Kuda Leumpang yang disajikan begitu apik dan megah oleh 150 penari anak-anak dari sekolah-sekolah di Pandeglang.
"Banten punya 3 event besar yang menjadi perhatian; Festival Tanjung Lesung, Seba Baduy dan Festival Cisadane. Pemerintah menghargai komitmen kuat masyarakat Banten dan mendukung penuh pariwisata Banten yang telah pulih dan bangkit setelah peristiwa bencana Desember 2018 lalu," ujar Arief Yahya.