Wali Kota Solo Keluhkan Anggaran Lapangan Latihan Piala Dunia U-20

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengeluhkan tidak adanya anggaran untuk pembangunan sejumlah lapangan pendukung sebagai tempat latihan tim peserta Piala Dunia U-20 2021 yang bakal berlaga di Stadion Manahan Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 25 Jan 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2020, 08:00 WIB
Stadion Manahan Solo
Stadion Manahan Solo setelah selesai dibangun bakal menjadi salah satu venue penyelenggaran Piala Dunia U-20 2021, Jumat (24/1).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Stadion Manahan Solo terpilih menjadi salah satu venue untuk laga Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2021, mendatang. Hanya saja Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak punya anggaran untuk membangun lapangan pendamping sebagai syarat penyelanggaraan laga sepakbola tingkat dunia itu.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku bangga akhirnya Stadion Manahan Solo terpilih menjadi salah satu venue untuk pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2021 nanti. Setelah proses pembangunan stadion selesai, tahap selanjutnya menyelesaikan landscape.

"Manahan sendiri juga harus diselesaikan landscape-nya. Landscape kan mau diselesaikan oleh Cipta Karya," kata dia saat ditemui di rumah dinas Loji Gandrung Solo, Jumat, 24 Januari 2020.

Meski demikan, Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu sedikit mengeluhkan terkait kondisi lapangan pendamping yang bakal menjadi tempat latihan tim peserta Piala Dunia U-20 nantinya. Kini anggaran belum ada untuk membangun fasilitas pendukung di sejumlah lapangan pendamping, selain lapangan Stadion Manahan Solo.

"Namun yang penting ini untuk anggaran lapangan pendamping ini dari mana kan Provinsi (Jawa Tengah) diminta untuk membantu untuk itu. Mestinya PSSI juga mengoordinasikan dan mengomunikasikan dengan venue-venue di kota dan provinsi yang menjadi venue Piala Dunia nanti," harapnya.

Kondisi Lapangan Tempat Latihan

Stadion Manahan Solo
Lapangan Stadion Manahan Solo siap digunakan untuk menjadi venue laga Piala Dunia U-20 2021.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Padahal keberadaan lapangan pendamping menjadi syarat mutlak untuk bagi Stadion Manahan yang terpilih sebagai salah satu venue dari 6 venue yang dipilih FIFA untuk penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Oleh sebab itu,Rudy meminta kepada PSSI untuk segera berkoordinasi dan mencari solusi dengan pemerintah daerah yang stadionnya terpilih menjadi venue perhelatan Piala Dunia.

"Makanya segera dikomunikasikan dan dikoordinasikan kan kita segera mencari solusi. Apalagi waktu tinggal setahun. Jadi suka tidak suka karena sudah ditunjuk FIFA harus kita laksanakan itu," ucapnya.

Lantas, Rudy pun menyebutkan lima lapangan pendukung untuk tempat latihan tim peserta Piala Dunia meliputi lapangan Kota Barat, Sriwedari, Banyuanyar, Karangase dan UNS. Kondisi sebagian lapangan pendamping itu belum layak karena tidak dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti kamar ganti, toilet dan sarana pendukung lainnya.

"Lapangan pendukung itu kan harus standar internasional. Seperti lapangan Kota Barat harus dilebarkan dan dilengkapi fasilitas pendukung," ucapnya.

Seperti diketahui FIFA telah menunjuk 6 stadion yang menjad venue Piala Dunia U-20 2021. Selain Stadion Manahan, FIFA memilih Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadon Pakansari Bogor, Stadion Mandala Kira YogyakartaM Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali dan Stadion GBK Jakarta.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya