Jakarta - Suporter MU rupanya masih belum terima dengan sikap Pemerintah Kota Brugge yang disambangi pekan lalu. Mereka menilai mendapat perlakuan yang tak menyenangkan sebagai tamu.
The Red Devils bersua Club Brugge di Jan Breydelstadion pada laga leg pertama 32 besar Liga Europa, 20 Februari lalu. Dalam pertandingan tersebut, MUÂ harus puas bermain 1-1 kontra Brugge.
Baca Juga
Pemain Vietnam Alami Cedera usai Laga Melawan Filipina di Lapangan Sintetis Rizal Memorial Stadium pada Piala AFF 2024
Achmad Maulana Tak Alami Kesulitan Beradaptasi usai Shin Tae-yong Menggeser Posisinya Jadi Gelandang di Piala AFF 2024
Bisakah Lini Tengah Timnas Indonesia yang Minim Pengalaman di Piala AFF 2024 Meningkatkan Performa dalam Waktu Singkat?
Gol tunggal Tim Setan Merah disarangkan Anthony Martial pada menit ke-36. Sementara itu, gol tim tuan rumah dicetak Emmanuel Dennis pada menit ke-15.
Advertisement
Sebelum pertandingan, pendukung MU ternyata mendapat perlakuan tak mengenakkan dari aparat keamanan dan pemerintah kota Brugge. Ketika itu, suporter MU dihadang meriam air dan kawat berduri saat tiba di stadion.
Selepas pertandingan dan meninggalkan Jan Breydelstadion, puluhan suporter MU dipaksa turun dari bus. Mereka pun tidak mendapatkan kendaraan pengganti, padahal cuaca sangat dingin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kirim Surat Keluhan
Kelompok suporter The Red Devils, MUÂ Supporters Trust (MUST), mengirimkan surat keluhan kepada Wali Kota Brugge, Dirk De Fauw, Senin (24/2/2020). Bagi MUST, mendukung MU ke Brugge adalah pengalaman laga tandang terburuk di turnamen Eropa.
"Banyak dari kami yang telah melakukan perjalanan dunia untuk mendukung MU, dan berpendapat ini adalah pengalaman terburuk dari pertandingan tandang Eropa selama bertahun-tahun, dan kunjungan kami sebelumnya ke Brugge adalah titik terendah pada saat itu," tulis MUST.
"Perlakuan buruk yang kami alami selama kunjungan ke Brugge adalah oleh polisi dan aparat setempat. Tidak berlebihan untuk mengatakan banyak suporter MU benar-benar takut akan keselamatan mereka pada malam itu."
"Kami pulang ke rumah dengan kesan Brugge seharusnya malu dengan semua pertanggung jawaban atas keselamatan dan keamanan kami," lanjut pernyataan tersebut.
"Perlakuan buruk adalah satu masalah, tetapi masalah keamanan jauh melampaui itu dan kami akan melaporkan hal tersebut kepada UEFA berdasarkan uraian yang dikirimkan oleh anggota kami."
Sumber: ESPN
Disadur dari: Bola.com (penulis Rizki H, published 26/2/2020)
Advertisement