Gelandang Barcelona Ajukan Dua Syarat untuk Liga Spanyol Digelar di Tengah Pandemi Corona Covid-19

Luasnya pandemi virus corona membuat kompetisi di Eropa berhenti termasuk Liga Spanyol. Namun penghentian itu berdampak signifikan bagi sektor finansial klub.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 23 Apr 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 15:00 WIB
rafinha
Gelandang Barcelona asal Brasil, Rafinha. (AFP/Josep Lago)

Liputan6.com, Barcelona - Gelandang Barcelona, Rafinha Alcantara ikut menyumbang opini terkait nasib Liga Spanyol di tengah pandemi virus corona covid-19. Gelandang yang sedang dipinjamkan ke Celta Vigo itu menegaskan, para pemain hanya mau bermain jika vaksin dan obat virus corona sudah ditemukan.

"Apa yang saya pikirkan adalah Anda dapat bermain lagi dan sepak bola bisa kembali setelah vaksin atau obat ada," ujarnya seperti dilansir Football Espana.

Pandemi virus corona covid-19 memang belum mereda. Menurut data World O Meters, Kamis (23/4/2020) ada 2,6 juta lebih orang yang dinyatakan positif di seluruh dunia.

Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kasus positif terbanyak (849.092), disusul Spanyol (208.389), dan Italia (187.327). Total ada 184.235 korban meninggal dan 717.819 sembuh di seluruh dunia.

Luasnya pandemi virus corona membuat kompetisi di Eropa berhenti termasuk Liga Spanyol. Namun penghentian itu berdampak signifikan bagi sektor finansial klub.

Banyak klub terancam bangkrut karena tidak punya pemasukan. Alhasil, wacana agar Liga bergulir lagi pun mulai mengemuka.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berdampak Luas

Suasana Kota Barcelona Setelah Spanyol Berlakukan Lockdown
Warga berjalan di sepanjang La Ramblas, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/3/2020). Pemerintah Spanyol memberlakukan lockdown setelah negara berpenduduk 47 juta jiwa itu terdampak virus corona COVID-19 paling parah kedua di Eropa setelah Italia. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Rafinha mengatakan, antisipasi medis penting jika kompetisi ingin bergulir lagi. Pasalnya, akan ada dampak luas jika satu pemain ternyata positif virus corona dan kompetisi sedang berlangsung.

"Jika satu pemain dinyatakan positif, itu akan berdampak kepada timnya dan seluruh kompetisi," kata gelandang berusia 27 tahun tersebut.


Menunggu Pemerintah

Sementara itu, Asosiasi pemain sepak bola Spanyol (AFE) tidak akan membiarkan anggotanya bermain di tengah pandemi virus Corona Covid-19. AFE menegaskan hanya akan mengizinkan hal itu jika ada lampu hijau dari pemerintah Spanyol.

"Kesehatan menjadi topik perdebatan utama dalam hal ini dan asosiasi pemain satu suara," tulis pernyataan resmi AFE seperti dilansir Marca.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya