Liputan6.com, Jakarta Rencana pertarungan unifikasi gelar yang mempertemukan dua juara dunia tinju kelas berat, Tyson Fury dan Anthony Joshua mulai menunjukkan titik terang. Setelah sempat diselimuti tanda tanya, pihak promotor Eddie Hearn akhirnya menyampaikan kabar baik terkait pemasukan dari lokasi duel.
Kamis malam, seperti dilansir dari Marca, Eddie Hearn kepada Behind The Gloves menyampaikan kalau saat ini, pihaknya tinggal menyelesaikan beberap detail mengenai tempat yang telah disepakati.
"Kami hanya butuh pertemuan 10 menit dan itu bagus karena saya tidak mewakili Tyson Fury karena saya tidak tahu apa isi kepalanya. Satu-satunya yang ada di benak saya adalah, ini merupakan satu-satunya pertarungan yang dia inginkan, dan saya tahu itu sama dengan AJ," kata Eddie Hearn.
Advertisement
Rencana pertarungan Tyson Fury melawan Anthony Joshua sebelumnya memang sempat terkatung-katung. Padahal ini menjadi langkah terakhir untuk menentukan juara sejati tinju kelas berat. Seperti diketahui, AJ--julukan Anthony Joshua-- merupakan pemegang gelar juara dunia versi WBA, WBO, dan IBF. Sementara Tyson Fury merupakan pemegang sabuk juara kelas berat versi badan tinju WBC.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Bayaran Petinju
Bayaran menjadi isu sensitif bagi kedua petinju. Namun lewat perbincangan yang alot, kedua petinju akhirnya menyepakati prinsip pembayaran untuk dua pertandingan mereka pada 10 Juni tahun lalu.
Kedua petinju diharapkan mendapatkan masing-masing $ 100 juta untuk pertarungan pertama. Sementara pertandingan ulang - diharapkan - akan berlangsung sebelum akhir tahun 2021.
Di luar masalah bayaran, penetapan lokasi dan jadwal pertandingan juga menjadi isu yang jauh lebih rumit di era pandemi Covid-19 saat ini. Menemukan lokasi yang mampu menghadirkan penonton dan bersedia memberikan harga yang tinggi untuk duel itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Advertisement
Sepakat Tawaran Lokasi
Beruntung, satu per satu masalah ini akhirnya bisa dipecahkan. "Kedua belah pihak telah dengan tawaran lokasi duel mereka, dan sekarang hanya tinggal finalisasi saja," kata Eddie Hearn.
"Senang sekali mengatakan, ya benar kami telah menerima tawarannya. Kami semua menyetujuinya. Sekarang, kami bergerak maju. Kami baik-baik saja. Itu telah disepakati oleh kedua belah pihak, opsi yang akan kami ambil, dan Anda akan segera mendapatkan tanggal dan pengumuman resminya."
Hearn belum menyebut lokasi tepatnya. Namun sejumlah negara sempat muncul sebagai kandidat. Mulai dari Arab Saudi, Qatar, Uzbekistan, Rusia, Amerika, Singapura, China, dan Inggris.