Liputan6.com, Jakarta Mantan striker AC Milan dan Real Madrid Antonio Cassano menilai Antonio Conte adalah sosok yang ideal untuk jadi pelatih Los Blancos setelah ditinggalkan Zinedine Zidane.
Seperti diketahui, Conte belum lama ini resmi meninggalkan Inter Milan melalui kesepakatan bersama. Padahal, Conte telah mempersembahkan gelar scudetto yang ke 19 bagi Inter dan yang pertama sejak musim 2010.
Baca Juga
Krisis finansial yang menimpa Inter, membuat manajemen klub membuat kebijakan yang tak sejalan dengan juru taktik 48 tahun itu.
Advertisement
Kabarnya, Presiden klub Steven Zhang ingin melego sejumlah pilar penting tim untuk bisa melunasi hutang klub. Dan itutu alasan Conte membulatkan tekadnya hengkang dari Nerazzurri.
"Bagi saya, satu-satunya pilihan [Conte] adalah Real Madrid," kata Cassano di BoboTV.
Sangat Positif
"Waktunya di Inter sangat positif, dengan tahun pertama yang bagus dan memenangkan Scudetto di tahun kedua, bermain sesuai keinginannya," ujar eks pemain timnas Italia itu.
Meski ada kabar Conte juga diminati oleh Paris Saint-Germain, Cassano mengatakan jika komposisi pemain klub raksasa Prancis itu tidak cocok dengan taktik pelatih asal Italia itu. Justru, ia menyebut Zidane adalah juru taktik yang sempurna bagi PSG.
Advertisement
Pesan Emosional
"Saya tidak berpikir dia bisa pergi ke PSG karena mereka tidak memiliki pemain yang tepat untuk permainannya atau berbagi mentalitas sepak bola; Zidane sempurna untuk PSG," ujarnya.
Sebelumnya, eks ahli taktik Chelsea itu menyampaikan salam perpisahannya kepada publik Giuseppe Meazza. Melalui Instagram miliknya, Conte menyampaikan pesan emosional dan rasa terima kasihnya atas petualangan luar biasa selama 2 tahun bersama Inter.
Luar Biasa
“Perjalanan yang luar biasa dalam dua tahun ini! kami membuat diri kami lebih kuat setiap hari, memberi diri kami tekad, keinginan, dan semangat pengorbanan yang lebih besar. Kami berhasil menghilangkan ide-ide yang biasa-biasa saja yang sering mengelilingi kami," tulis Conte.
"Tidak ada alasan, tidak ada alibi, hanya bekerja, bekerja dan bekerja, terikat dengan rasa hormat dan pendidikan. Kami membawa Scudetto kembali ke Inter setelah 11 tahun, tetapi yang terpenting kami membawa Inter kembali ke tempat mereka semula karena sejarah dan tradisi mereka."
(Akbar Bintang Fahrizal)
Â
Advertisement