MU vs Liverpool: Roy Keane Dapat Ejekan Fans The Reds

Roy Keane tampil di laga amal antara para legenda di MU vs Liverpool yang berlangsung di Anfield. Fans The Reds masih tak suka dengan pria asal Irlandia Utara ini.

oleh Defri Saefullah diperbarui 25 Sep 2022, 11:03 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2022, 11:03 WIB
Roy Keane
Roy Keane tampil di laga amal antara legenda di MU vs Liverpool (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU melawan Liverpool pada laga antar para legenda di stadion Anfield, Sabtu (24/9/2022). Roy Keane yang berkostum MU mendapatkan ejekan dari fans Liverpool.

Keane, yang habiskan 12 tahun di MU, tampil bersama para legenda lain seperti Jaap Stam, Denis Irwin, Ronny Johnsen, Dimitar Berbatov dan Michael Carrick. Keane baru main pada menit ke-75 sebagai pemain pengganti Darron Gibson.

Meski sudah lama berlalu, namun kebencian fans Liverpool tetap sama. Publik Anfield sama-sama dan kompak untuk menyoraki Roy Keane yang masuk lapangan.

MU kalah 1-2 dari Liverpool meski sempat unggul terlebih dahulu lewat Dimitar Berbatov. Liverpool cetak kemenangan lewat dua gol Mark Gonzalez dan Florent Sinama Pongolle.

Liverpool dengan begitu menang agregat 5-2 atas Manchester United. Sebelumnya, The REds menang 3-1 di Old Trafford Mei lalu pada laga yang ditujukkan untuk amal ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengejutkan

Foto: 5 Pemain Non-Lokal dengan Gelar Juara Liga Inggris Terbanyak, Semua Mantan Penggawa Manchester United
Roy Keane, yang saat ini menjadi pakar olahraga, pernah disebut sebagai salah satu gelandang terhebat di generasinya. Tujuh gelar liga yang diraih pria Irlandia bersama MU tersebut, membuatnya menjadi salah satu pemain paling berprestasi sepanjang masa. (AFP/Andrew Yates)

 

Penampilan Keane cukup mengejutkan. Soalnya, dia sempat mengaku tak bisa lagi main sepak bola di lapangan setelah alami cedera.

"Saya tidak fit. Saya jauh dari kata fit. Level kebugaran saya sangat sangat memalukan," katanya dalam wawancara Juni lalu.

"Karena saya tak gemuk bukan berarti saya fit. Saya tak bisa berlari lagi."

 


Memori Terakhir

Foto: Bak Preman Lapangan, 5 Pemain Terbengal dalam Sejarah Liga Inggris
Mantan kapten MU, Roy Keane memang terkenal dengan watak kerasnya. Pertengkarannya dengan Patrich Viera dan tekel balas dendam terhadap Alf-Inge Haaland menjadi dua contoh tindakan brutalnya. Keane juga berhasil mengubah keputusan wasit Mark Clattenburg dengan kemarahannya. (AFP/Paul Barker)

 

Anfield menjadi stadion terakhir dimana Roy Keane tampil terakhir sebagai pemain MU. Dia harus ditarik keluar pada September 2005 karena bertabrakan dengan Steven Gerrard.

Keane sempat mencoba main di Celtic pada Desember sebelum akhirnya pensiun di usia 36 tahun. Setelah itu, dia beralih menjadi manajer diantaranya untuk Sunderland, Ipswich Town, Aston Villa, Nottingham Forest dan timnas Irlandia Utara.


Ragukan Eriksen

FOTO: Mengenal Wacana Liga Super Eropa yang Menuai Banyak Kecaman
Tokoh lainnya adalah Roy Keane. Menurutnya, Liga Super Eropa hanya bergantung kepada uang dan keserakahan dan berharap FIFA dapat menghentikannya. (AFP/Nick Potts/Pool)

Legenda Manchester United (MU), Roy Keane turut berkomentar dengan kondisi mantan klubnya di bursa transfer. Pria Irlandia yang kini jadi pundit itu mengaku tak yakin dengan pemain yang diboyong Man Utd musim ini.

Salah satu yang disorotnya yaitu Christian Eriksen. Keane mengaku tak meragukan kemampuan Eriksen.

Meski begitu, dia menilai Eriksen bukan jawaban yang dicari Manchester United untuk lini tengah musim ini. Eriksen sudah jalani debut dengan MU saat melawan Brighton.

Dia bahkan dijadikan striker palsu oleh Erik Ten Hag untuk mengantisipasi minimnya striker. Sayang, MU kalah 1-2 lawan Brighton.

Keane mengaku kagumi Eriksen. Dia tak pernah ragukan kemampuan bintang asal Denmark itu, namun ada satu faktor yang membuatnya ragu.


Kurang Kuat

Salah satu yang membuat Keane ragu yaitu kekuatan fisik Eriksen. Dia menilai gelandang asal Denmark itu bukan tipikal pemain yang kuat dalam merebut bola.

Padahal, kata dia, masalah MU selama ini terjadi saat kehilangan bola. Inilah yang membuat dia ragu Eriksen bisa membantu MU rebut trofi.

"Ya dia memang pemain bagus. Namun lihat secara garis besar, apakah dia bisa membawa MU bersaing memperebutkan gelar? Jawabannya tidak," kata Keane.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya