Liputan6.com, Jakarta - Ibarat pasangan, mereka coba bertahan dan menjalankan hubungan. Apalagi relasi tersebut memang terbukti positif. Tapi pada dasarnya tidak berjodoh, kedua pihak harus bercerai berkali-kali.
Radomir Antic sukses mempersembahkan berbagai prestasi bagi Atletico Madrid. Sayang capaian tersebut terjadi ketika klub dipimpin Jesus Gil yang hobi memetuk palu pemecatan. Periode pertama romansa Antic dan Atletico hadir 1995-1998. Pada musim pertamanya, dia sukses mengangkat tim yang sebelumnya hanya satu poin di atas zona degradasi.
Tidak tanggung-tanggung, Antic langsung mempersembahkan gelar ganda. Atletico Madrid dibawanya mengakhiri penantian 19 tahun dengan menduduki takhta La Liga. Antic juga mempersembahkan gelar Copa del Rey usai menaklukkan Barcelona asuhan Johan Cruyff pada partai puncak.
Advertisement
Musim berikutnya, kinerja Atletico Madrid bersama Antic mengalami penurunan. Dengan partisipasi di Liga Champions membagi konsentrasi, Los Colchoneros cuma menduduki posisi lima klasemen akhir Liga Spanyol. Atletico juga terhenti di perempat final Copa del Rey dan Liga Champions.
Edisi berikutnya, Atletico Madrid menuntaskan La Liga di peringkat tujuh. Meski tim sukses mencapai semifinal Piala UEFA, Gil kecewa berat melihat catatan tersebut. Pasalnya, dia sudah mengeluarkan banyak uang untuk merekrut Christian Vieri dan Juninho.
Gil pun memberhentikan Antic dan menggantinya dengan Arrigo Sacchi, sosok yang membawa AC Milan berjaya dan membantu Italia lolos final Piala Dunia 1994.
Â
Pengganti Andalan
Antic tidak lama pergi dari Vicente Calderon. Sacchi dipecat usai jornada ke-22 musim 1998/1999 dengan posisi tim di paruh bawah klasemen. Setelah Carlos Sanchez Aguiar bekerja sebagai caretaker di lima laga, Antic melatih tim pada 11 pertandingan sisa La Liga.
Sayang kali ini dia gagal mengangkat tim. Rapor Atletico dalam kurun itu adalah tiga kemenangan, empat imbang, dan empat kalah. Tim berada di posisi 13, sama seperti ketika Antic memulai periode kedua kepelatihannya.
Pada ajang lain, Atletico memang lolos ke final Copa del Rey. Namun mereka kalah telak 0-3 dari Valencia arahan Claudio Ranieri.
Â
Advertisement
Sedang Tidak Stabil
Hasil tersebut meyakinkan Gil untuk kembali melepas Antic dan mempekerjakan Ranieri. Namun, sang pemimpin kembali berpaling ke Antic untuk menyelamatkan tim.
Saat itu Atletico sedang berantakan. Di lapangan mereka terdampar di peringkat 17 sehingga Ranieri dipecat pada 1999/2000. Sementara kondisi klub sedang tidak stabil dan krisis keuangan.
Antic gagal mengangkat Los Colchoneros keluar dari situasi sulit ini. Kekalahan pada laga pertamanya setelah kembali menempatkan klub di zona mereka. Setelah itu mereka tidak pernah keluar dari sana dan akhirnya terdegradasi.
Uniknya, Antic masih dapat membawa Atletico menembus partai puncak Copa del Rey. Walau, lagi-lagi mereka kembali takluk kali ini di hadapan Espanyol.