Liputan6.com, Jakarta - Beredar viral di media sosial postingan soal kematian setelah divaksin. Postingan ini ramai dibagikan oleh pengguna Facebook dan Twitter di Filipina sejak pekan lalu.
Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Khimiez. Dia mengunggahnya pada Minggu (9/8/2020) di Twitter.
Berikut isi postingannya:
Advertisement
"If someone from the village or the city health [office] does the rounds to vaccinate do not get injected it's dangerous 5 people died here in tarlac now just earlier at 9am they injected vaccines those who administered the vaccine could no longer be found! Plss pass this so others know.."
atau yang berarti:
"Jika seseorang dari desa atau dinas kesehatan kota yang berkeliling untuk vaksinasi jangan mau disuntik, itu berbahaya 5 orang meninggal di sini di Tarlac mereka menyuntikkan vaksin jam 9 pagi dan kini pemberi vaksin tidak dapat lagi ditemukan! Plss berikan ini agar orang lain tahu.."
Lalu benarkah ada lima orang meninggal dunia setelah divaksin di kota Tarlac, Filipina?
Penelusuran fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci "Tarlac vaccine death" di mesin pencarian Google.
Hasilnya ada artikel dari organisasi pencari fakta Filipina, Vera Files yang berjudul "VERA FILES FACT CHECK: Post claiming vaccine killed five people in Tarlac FAKE" tayang pada 12 Agustus 2020.
Dalam artikel tersebut dijelaskan kabar itu dibantah oleh Walikota Tarlac City, Cristy Angeles melalui postingan Facebooknya.
"Tidak benar ada laporan lima warga tewas karena vaksin dari Dinas Kesehatan," bunyi postingan Cristy di Facebook.
Dalam artikel yang sama, dijelaskan memang benar Pemerintah Filipina sedang kampanye vaksin polio. Vaksin itu akan diberikan pada anak berusia lima tahun ke bawah.
Kampanye vaksin ini sempat terhenti akibat pandemi covid-19. Namun akan kembali dilanjutkan hingga pertengahan Agustus di beberapa kota.
Selain itu AFP Fact Check juga menulis artikel "Hoax circulates online that vaccines have caused deaths in the Philippines" yang tayang 11 Agustus 2020.
Dalam artikelnya, AFP Fact Check meminta penjelasan dari Dr Maria Rosario Vergerie, Wakil Sekretaris Departemen Kesehatan Filipina.
"Berita itu sudah ditandai palsu oleh Dinas Kesehatan setempat," ujar Maria. Selain itu AFP Fact Check juga meminta penjelasan dari perwakilan WHO di Filipina.
"Vaksin polio oral yang digunakan sangat aman dan telah digunakan banyak negara lain selama bertahun-tahun," bunyi pernyataan WHO.
Advertisement
Kesimpulan:
Postingan yang menyebut ada lima orang di kota Tarlac, Filipina karena vaksin adalah hoaks.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement