BKPMK Akan Gelar `Gebyar Musik Kolintang 2015` di TIM

Dengan membanjirnya budaya asing saat ini, khususnya di Ibukota DKI Jakarta, alat musik kolintang mulai sepi peminat.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2015, 09:21 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2015, 09:21 WIB
BKPMK Akan Gelar `Gebyar Musik Kolintang 2015` di TIM
Dengan membanjirnya budaya asing saat ini, khususnya di Ibukota DKI Jakarta, alat musik kolintang mulai sepi peminat.

Citizen6, Jakarta Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-25, Badan Koordinasi Pembinaan Musik Kolintang (BKPMK) Provinsi DKI Jakarta, mengumpulkan kelompok pemusik kolintang yang berasal dari seluruh Ibukota.

Menyatu dengan membentuk 25 grup, para pemusik kolintang akan memamerkan kebolehan mereka dalam memainkan instrumen musik yang berasal dari kayu itu pada acara 'Gebyar Musik Kolintang Kayu 2015' di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (4/9/2015) lalu.

"Acara ini memang digelar untuk memperingati BKPMK yang memasuki tahun perak," ujar Ketua BKPMK Provinsi DKI Jakarta, Mauritz Tumandung saat ditemui di Jakarta, Senin (7/9/2015).

Dengan membanjirnya budaya asing saat ini, khususnya di Ibukota DKI Jakarta, alat musik kolintang mulai sepi peminat.

Kolintang merupakan alat musik yang terbuat dari bilah papan yang dimainkan bersama-sama menjadi satu kesatuan sehingga menghasilkan lagu dan musik yang bisa dinikmati setiap orang.

Dengan membanjirnya budaya asing saat ini, khususnya di Ibukota DKI Jakarta, alat musik kolintang mulai sepi peminat. Bahkan, anak-anak muda lebih mencintai memainkan instrumen musik Barat ketimbang ikut serta melestarikan kolintang sebagai aset budaya nasional.

Dengan membanjirnya budaya asing saat ini, khususnya di Ibukota DKI Jakarta, alat musik kolintang mulai sepi peminat.

Menurut dia, acara ini akan memperlihatkan bagaimana kuatnya seni dan budaya sebagai media komunikasi yang harmonis dalam bermasyarakat.

"Kita ingin memotivasi para grup-grup kolintang di DKI Jakarta guna mewujudkan komunikasi dua arah dalam masyarakat. Seni budaya harus tetap dilestarikan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya," tambahnya.

Kejutan lain yang ditampilkan dalam 'Gebyar Musik Kolintang Kayu 2015' adalah pemberian rekor MURI untuk permainan kolintang hingga mencapai nada tangga tertinggi, yakni 6 oktaf.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

***Ingin berdiskusi peristiwa yang sedang tren, kecantikan dan uniknya dunia yuk klik di http://forum.liputan6.com/

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya