Liputan6.com, Jakarta - Pengumuman pengurus Danantara tampaknya disambut baik oleh pelaku pasar. Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai, para pelaku pasar mengapresiasi susunan kepengurusan Danantara yang mayoritas diisi oleh kalangan profesional dari dalam dan luar negeri.
"Investor juga menyambut baik komitmen Danantara dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Ini penting untuk memperkuat investasi di berbagai sektor strategis, termasuk pertanahan, pangan, energi, hilirisasi industri, serta infrastruktur digital,” ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (25/3/2025).
Baca Juga
Dia menilai, pendekatan investasi Danantara bersifat jangka panjang dengan fokus utama meningkatkan daya saing serta menciptakan pertumbuhan ekonomi baru. Ini adalah langkah strategis dalam menciptakan ekosistem investasi yang lebih solid.
Advertisement
Nafan menekankan pentingnya sinergi antara Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan eksekutif pemerintah dalam memperkuat pasar modal. "Semua aktor ekonomi harus bekerja sama. Pemerintah harus berkomitmen dalam meratakan kebijakan pro-market, sementara BI dan OJK harus mendukung kebijakan ini dengan regulasi yang berpihak pada pasar,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Nafan menilai Badan Pengelola (BP) Danantara merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang, jika diimplementasikan dengan optimal, akan memberikan manfaat besar dalam memperkuat struktur pasar dan meningkatkan kepercayaan investor.
"Danantara bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru, asalkan good corporate governance diterapkan secara optimal,” ujar dia.
Perkuat Pertumbuhan Ekonomi
Terkait pengalihan saham BUMN kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau (BKI) sebagai holding operasional Danantara, Nafan memastikan, langkah ini tidak akan menghilangkan kendali negara.
"BUMN tetap berstatus sebagai perusahaan milik negara, hanya saja kepemilikannya akan menjadi tidak langsung melalui BKI. Struktur pemegang saham tetap berada di BKI, sementara negara tetap menjadi pemegang saham utama," kata dia.
Ia menambahkan, kebijakan ini sesuai dengan peraturan pemerintah terbaru 2025 yang mengatur pengalihan saham BUMN kepada BKI untuk mendukung pendirian holding operasional. "Holding ini dirancang untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang lebih efektif," kata Nafan.
Dengan strategi ini, emiten BUMN diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja fundamentalnya, sementara Danantara memainkan peran sebagai global investment company yang mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi.
"Prospeknya sangat positif, terutama jika seluruh pihak terlibat konsisten dalam menerapkan tata kelola yang baik,” ujar dia.
Advertisement
Kata BEI
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengatakan sambutan positif investor terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai kembali menggeliat usai pengumuman Danantara.
Padahal, sebelumnya IHSG sempat menyentuh posisi 5.967 pada perdagangan, Senin 24 Maret 2025, sebelum pengumuman Danantara.
"Ini menjadi bukti bahwa Indonesia sangat membutuhkan persepsi yang kuat dan positif," Sebagai pelaku pasar modal dan bagian dari Bursa, saya ingin meminta kepada semua untuk memberikan waktu bagi Danantara. Iman memahami bahwa munculnya nama-nama tertentu sebagai direksi dan manajer bisa menimbulkan berbagai persepsi di pasar. "Namun, sekali lagi, ini adalah tentang persepsi, bukan sekadar fundamental," tandasnya.
