Miris, Bahkan Dalam Gim Virtual Reality Pun Wanita Dilecehkan

Seorang wanita menuturkan pengalaman mengerikannya dilecehkan saat bermain gim virtual reality secara online

oleh Sulung Lahitani diperbarui 26 Okt 2016, 14:45 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 14:45 WIB
Miris, Bahkan Dalam Gim Virtual Reality Pun Wanita Dilecehkan
Seorang wanita menuturkan pengalaman mengerikannya dilecehkan saat bermain gim virtual reality secara online

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda selama ini berpikir bahwa pakaian yang dikenakan seorang wanita, perilaku seorang wanita, atau bahkan berada di waktu yang salah adalah alasan seorang wanita dilecehkan, maka Anda perlu membaca kisah ini baik-baik. 

Jordan Belamire menuturkan pengalaman menakutkannya dilecehkan saat bermain gim virtual reality (VR). Perlu diingat, saat bermain gim VR online, orang lain tidak bisa melihat tubuhnya yang sebenarnya, pakaiannya, atau seperti apa pemain lainnya.

Dalam gim VR, pemain seolah-olah benar-benar berada di dunia nyata. Pemain merasakan sensasi yang sama seperti bila gim itu dimainkan di dunia nyata. Kuncinya adalah di gim ini kita tak hanya menyaksikan tapi juga mengalami dan merasakan.

Sayangnya, pengalaman bermain gim demikian tidak selalu baik. Awalnya, Belamire memainkan gim real-time multiplayer dengan perangkat VR miliknya. Saat itulah, pemain lain melakukan pelecehan seksual padanya.

"Jadi, aku menembak zombie di dekat pemain bernama BigBro442. Para pemain lain bisa mendengarku ketika berbicara. Suara itulah satu-satunya yang menunjukkan aku perempuan dalam permainan itu," kata Belamire seperti dilansir dari Mic, Rabu (26/10/2016).

Kemudian, tanpa disangka-sangka, pemain BigBro442 mendekati Belamire. Tangan si pemain di gim terlihat terangkat dan mulai berusaha meraba dada Belamire.

"Berhenti!" teriak Belamire sambil menangis.

Tapi pemain yang diindakasi pria itu malah berlari dan mengejar Belamire. Yang mengerikan, BigBro442 bahkan mencoba menggosok selangkangan virtual Belamire.

Meski hanya di dalam gim, karena permainan tersebut merupakan realitas virtual, apa yang dilakukan pemain lain tersebut terasa seperti nyata. Wajarlah jika Belamire berteriak ketakutan.

Apa yang terjadi di atas menunjukkan bahwa pemerkosa dan pelaku pelecehan seksual selalu menegaskan batas wilayah mereka. Hanya karena ada pemain lain yang berjenis kelamin perempuan, bukan berarti pria yang memainkan gim tersebut bebas melakukan apa saja.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya