Terdampar, Fotografer Ini Justru Bertemu Suku Terisolasi di Dunia

Ricardo Stuckert memiliki kesempatan yang luar biasa mengambil foto dari suku paling terisolasi di dunia.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jan 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 10:00 WIB
Suku di Amazon
Suku di Amazon

Liputan6.com, Jakarta Seorang fotografer asal Brazil, Ricardo Stuckert memiliki kesempatan yang luar biasa dalam hidupnya untuk mengambil foto dari suku paling terisolasi di dunia.

Suku tersebut hidup di suatu pedalaman hutan hujan Amazon yang berada di Brazil. Kesempatan itu Stuckert dapatkan ketika ia sedang dalam perjalanan penerbangannya menggunakan helikopter, tiba-tiba rute perjalanan helikopter yang ia tumpangi terpaksa dialihkan karena adanya badai. Foto yang berhasil diabadikan di kameranya tersebut cukup mengejutkan dunia, karena secara nyata berhasil menggambarkan keindahan manusia.

Suka di Amazon

Foto tersebut diambil di negara bagian Acre di dekat perbatasan Peru. Suku terasing tersebut diketahui hidup secara berkelompok dengan skala kecil, suku tersebut mengenakan pakaian polos yang terbuat dari dedaunan, tubuh mereka dicat dan membawa senjata seperti tombak dan panah. Salah satu anggota suku pedalaman tersebut bahkan berniat untuk melemparkan tombak ke arah helikopter yang ditumpangi oleh Ricardo Stuckert.

Suka di Amazon

Para ahli dari Fundacao Nacional do Indio, atau FUNAI, mengklaim bahwa ini adalah suku yang sama yang mendapat perhatian dunia pada tahun 2008, karena pernah beredar foto sebuah pesawat yang bagian bawahnya dipenuhi oleh panah, diduga suku pedalaman inilah yang saat itu menembakan panah ke pesawat yang sedang terbang rendah di daerah mereka.

Hal ini diyakini, bahwa suku yang tinggal terisolasi tersebut sudah berpindah lokasi, dan hal itu mereka lakukan setiap empat tahun untuk menghindari para penebang liar yang ada di hutan tempat mereka ringgal. Para penduduk suku yang masih terisolasi tersebut terkejut saat melihat helikopter mendekati tempat tinggal mereka, beberapa di antaranya bahkan langsung berlarian menyebar di dalam hutan hujan.

Dalam wawancara yang dilakukan dengan National Geographic, sang fotografer, Stuckert mengatakan , "Mereka tampak lebih ingin tahu daripada takut. Aku merasa, mereka semua sebetulnya memiliki rasa ingin tahu terhadap kita. Orang-orang ini telah bertahan tanpa bentuk kemajuan atau perkembangan atau komunikasi dari peradaban. Yang paling bisa kita lakukan adalah untuk meninggalkan mereka agar tetap seperti itu, sehingga mereka dapat menjalankan hidup lebih damai."

Suka di Amazon

Dari foto-foto yang diambil Stuckert menggunakan kameranya, dapat diketahui bahwa suku pedalaman hutan hujan yang masih terisolasi tersebut menjalani hidupnya dengan baik, meskipun faktanya mereka sama sekali tidak pernah melakukan komunikasi dengan dunia luar. Setidaknya dari suku tersebut, terdapat 300 orang yang telah membuat rumah di pedalaman hutan hujan di Brazil. Saat ini, mereka benar-benar akan mengalami ancaman bagi kehidupan mereka ke depannya, hal ini mungkin saja terjadi karena munculnya penambang emas ilegal yang tidak jauh di daerah tersebut.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya