Peneliti Ini Sebut Makanan Berlemak Picu Seseorang jadi LGBT

Sebuah penelitian secara mandiri mengklaim bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak dapat membuat seseorang menjadi LGBT

oleh Sulung Lahitani diperbarui 04 Jun 2017, 16:20 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2017, 16:20 WIB
Peneliti Ini Sebut Makanan Berlemak Picu Seseorang jadi LGBT
Perut Rata dengan Makan Lemak

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian secara mandiri mengklaim bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak dapat membuat seseorang menjadi LGBT. Hal tersebut disampaikan oleh Rita Strakoska dalam dokumen yang ia publikasikan secara mandiri di Amazon.

Rita mengaku memiliki gelar M.P.S. dalam Psikologi Klinis dari Universitas Albania. Dalam dokumen tersebut, ia mengoba menghubungkan homoseksualitas dengan makanan yang tidak sehat.

Dalam tulisannya, Rita mengklaim bahwa lgbt sering mengonsumsi sejumlah besar makanan dengan indeks glisemik tinggi dan berlemak atau makan makanan tak seimbang. Penelitiannya juga mengkaji keterkaitan obesitas dengan kalangan homoseksual.

"Laki-laki gay, wanita lesbian, dan biseksual melaporkan kemungkinan konsumsi minuman manis lebih tinggi ketimbang pria dan wanita normal," kata Rita seperti dilansir dari Pinknews.

Rita menyebutkan dalam makalahnya bahwa memotong makanan berlemak dan manis dapat mencegah dan mengobati seseorang dari homoseksual. Hal itu dapat ditempuh dengan melakukan diet sehat tanpa gula dan cukup istirahat.

"Jika Anda mengikuti petunjuk tersebut, orientasi seksual Anda bisa kembali ke heteroseksual," tutup Rita.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya