Liputan6.com, Jakarta Penemuan mumi berusia 1.300 tahun membingungkan arkeolog. Pasalnya mumi itu ditemukan dalam keadaan penuh tembaga dan berpakaian wol.
Baca Juga
Mumi itu ditemukan di pinggiran Arktik Siberia, kebingungan arkeolog terletak pada mumi itu tidak masuk pada klasifikasi peradaban yang sudah teridentifikasi sebelumnya.
Peneliti senior dari Pusat Studi Arktik Rusia, Alexander Gusev, mengatakan mumi yang ditemukan, terkubur di samping mumi-mumi yang lain. Mumi-mumi itu dikubur dengan posisi utara ke selatan dengan kaki menghadap ke Sungai Gorny Poluy.
"Tubuh mereka diawetkan dengan tembaga sehingga membuat kaki mereka tidak berpaling dari arah sungai terdekat," ujarnya sebagaimana dilansir The Siberian Times.
Selain terbungkus tembaga, jasad mumi itu juga diawetkan dengan kulit pohon birch dan kain wol tebal. Untuk mumi orang dewasa baik pria maupun wanita, terbungkus lempeng tembaga dari ujung rambut hingga kaki.
Arkeolog mengatakan bahwa mumi itu berukuran 5 kaki lebih 7 inci. Hal itu menunjukkan bahwa orang dewasa baik pria maupun wanita pada peradaban itu mempunyai ukuran yang sangat tinggi.
Peneliti Rusia kini meminta bantuan peneliti Korea Selatan untuk membuka kepompong mumi itu di Laboratorium Tyumen. Sementara ini, kesimpulan merujuk bahwa mumi-mumi itu berasal dari abad pertengahan yang menghuni kawasan kutub.
Para arkeolog menduga, kaki almarhum menunjuk ke arah sungai berkaitan dengan adanya kepentingan religius. Namun arkeolog belum dapat mengidentifikasi peradaban apa yang tinggal sejauh 18 mil dari Selatan Lingkaran Arktik itu. *
(war)
Advertisement
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6